Jakarta - Kementerian Perhubungan mendapatkan apresiasi dari Komisi V DPR RI atas terselenggaranya Angkutan Lebaran 2019 / 1440 H yang berjalan lebih baik dari tahun sebelumnya. Hal ini ditandai dengan angka kecelakaan yang menurun sebanyak 75% serta kerugian materi yang menurun sebanyak 72%.

Atas apresiasi dari Komisi V DPR RI tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan terima kasih atas kerjasama yang baik dan masukan-masukan yang membangun dari para jajaran Komisi V DPR RI.

Hal tersebut disampaikan Menhub usai Rapat Kerja (Raker) Komisi V DPR RI terkait terkait Evaluasi Pelaksanaan Sarana dan Prasarana Transportasi dalam rangka Penanganan Arus Mudik Lebaran Th 2019/1440H di Senayan Jakarta, Rabu Sore (24/7).

"Kita mendapatkan apresiasi yang baik dari anggota DPR karena memang angkutan lebaran tahun ini lebih lancar, angka kecelakaan turun" imbuh Menhub.

"Oleh karenanya kami juga berterima kasih atas kerjasamanya, jajaran Komisi V DPR RI selalu memberikan suatu masukan-masukan kepada kami untuk kami melakukan perbaikan pada tempat-tempat yang belum maksimal. Saya pikir kolaborasi kami dengan komisi V berjalan dengan sangat baik dan konstruktif," tambahnya.

Selain mengapresiasi Kemenhub atas angkutan Lebaran 2019 yang terselenggara dengan baik, Komisi V DPR juga menyatakan akan turut mengawal Kemenhub terkait kondisi tarif pesawat yang dirasa masih tinggi. Hal ini didukung oleh pernyataan Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemy Francis yang akan mengadakan rapat gabungan terkait persoalan tarif pesawat.

"Satu pekerjaan rumah kita yang masih harus kita selesaikan terkait persoalan menyangkut tiket pesawat. Untuk itu makanya kita akan gelar rapat gabungan untuk membicarakan letak masalahnya. Kita sama-sama akan mencari jalan keluar, supaya masyarakat bisa merasakan bebannya dikurangi. Begitupun masalah yang dihadapi maskapai penerbangan juga kita cari solusinya," ujarnya.

Turut hadir dalam Rapat Kerja ini Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono, Kepala Korps Lalu Lintas Refdi Andri, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati, serta Kepala BASARNAS Bagus Puruhito. (LNM/RDL/YSP/HA)