(Jakarta, 05/08/10) Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) belum akan menurunkan tim untuk menginvestigasi hal-hal yang berpotesi menjadi pemicu tabrakan dua kapal motor di perairan Selayar, Sulawesi Utara, Rabu (4/8) dini hari kemarin.
 
”Karena saat ini yang menjadi prioritas masih terkait aktivitas pencarian dan penyelamatan (SAR) terhadap para korban yang statusnya masih hilang,” jelas Juru Bicara KNKT JA Barata di Jakarta, Kamis (5/8).
 
Kendati demikian, Barata menambahkan, sejak awal informasi kecelakaan itu diperoleh KNKT, pihaknya terus melakukan pemantauan hingga saat ini. ”Sambil memantau, kami berupaya untuk mengumpulkan data-data awal. Baik itu terkait kapal dan muatannya, rekaman cuaca saat kejadian, dan data lainnya. Sedangkan proses investigasi langsung terhadap kapal akan disesuaikan dengan kondisi terakhir nanti. Intinya, kita akan turun menyelidiki ini,” imbuhnya.
 
Berdasarkan data terakhir yang diperoleh, menurut Barata, peristiwa tabrakan antara Kapal Motor (KM) Inditama V dengan KM Trisal Pratama itu terjadi Rabu dinihari pukul 02.35 waktu setempat. Lokasi kejadian berada sekitar 8,5 mil sebelah barat Pulau Pasitanete, Sulut, dengan koordinat 05°43'35" S (selatan) 120°21'5" E (timur).
 
KM Inditama V, jelas Barata, merupakan kapal barang berukuran GT 702 yang pada saat kejadian tengah mengangkut muatan besi tua dari Pelabuhan Serui, Papua, menuju Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta. ”Sedangkan KM Trisal Pratama yang berukuran GT 1252, berlayar dari Makassar menuju Atapupu mengangkut semen. Kapal ini berisi 18 kru, dan langsung tenggelam saat tabrakan itu terjadi. 11 kru di antaranya sudah ditemukan, dan yang 7 orang sisanya masih dalam pencarian,” ungkapnya. (DIP)