(Jakarta, 11/5/2012) Menteri Perhubungan EE Mangindaan menegaskan,  investigasi kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 (SSJ-100) dibawah pimpinan Komisi Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT). Keikutsertaan KNKT Rusia dalam investigasi ini sifatnya sebagai anggota pendukung.

‘’Secara aturan internasional, KNKT dalam melakukan investigasi kecelakaan pesawat SSJ-100 ini bertindak sebagai leader (pemimpin), karena peristiwa kecelakaan terjadi di Indonesia. Sedangkan pihak Rusia hanya sebagai pendukung,’’ jelas Menteri Perhubungan saat melakukan keterangan pers bersama-sama dengan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander A Ivanov di terminal Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (11/5).

Pihak Rusia juga memiliki kepentingan untuk melakukan investigasi karena selain pesawat yang jatuh adalah produksi Rusia, dan ada 8 warga negara Rusia yang ikut dalam penerbangan tersebut dan menjadi korban.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander A Ivanov Rusia dalam jumpa pers bersama Menhub menjelaskan, pemerintahnya mengirim dua tim dengan jumlah personil sebanyak 78 ahli. Kehadiran tim dari Rusia ini juga dilengkapi dengan peralatan lengkap untuk keperluan investigasi .

Dijelaskan oleh Mangindaan, pemerintah Rusia sungguh-sungguh ingin membantu investigasi. Kesungguhan tersebut juga disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pembicaraannya dengan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono Kamis malam.

‘’Saya perlu sampaikan bahwa dari pemerintah Rusia sungguh-sungguh ingin menyelesaikan dan membantu investigasi dalam peristiwa kecelakaan ini. Pihak Rusia akan datang dengan perlengkapan dalam rangka investigasi kita kerja sama ini kita lakukan agar betul-betul tuntas,’’ jelas  Mangindaan.

Keterlibatan tim investigasi Rusia ini, lanjut Mangindaan, agar proses investigasi benar-benar transparan, jelas permasalahannya, penyebab kecelakaannya ada, sehingga persoalannya jelas dan terang benderang, dan tidak ada hal yang di tutup-tutupi.

Jumat ini, tim advance dari Rusia sudah datang ke Indonesia dan sudah mulai bekerja. Tim dari Rusia ini sudah melakukan koordinasi dengan KNKT Indonesia, Basarnas dan pihak-pihak yang terkait dengan peristiwa kecelakaan ini. Sesuai prosedur, tim akan bekerja sepanjang 12 bulan untuk mengambil semua langkah yang diperlukan. Namun kami usahakan lebih cepat.

Terhadap black box (kotak hitam) yang saat ini masih dalam pencarian, Menhub mengatakan, jika  black box telah ditemukan, yang berhak untuk membaca adalah KNKT Indonesia. Bilamana ada kesulitan dalam membaca akan menggunakan penterjemah.


‘’Prinsipnya tetap diusahakan dibuka atau dibaca di Indonesia. Kalau tidak bisa, baru kita bawa ke Rusia. Yang penting prosesnya transparan,’’ tambah Mangindaan. (JO)