(Jakarta, 6/5/2014) - Kementerian Perhubungan bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang hendak mengupayakan penanggulangan longsor di jalur kereta, salah satunya lewat teknologi sensor pergerakan lereng. Teknologi sistem jaringan ini bakal menginformasikan adanya pergeseran lereng yang bisa menyebabkan suatu tanah anjlok.

"Kami sangat membutuhkan dukungan dari LIPI untuk mengatasi permasalahan kami, seperti longsor yang terjadi baru-baru ini," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian, Kemenhub, Hanggoro Budi Wiryawan, di Gedung LIPI, Jalan Gatot Subroto, Senin, (6/5).

Dikatakan, bahwa Kemenhub bukannya tak pernah berupaya menceTak longsor di jalur sepur. Tapi, usaha itu tak pernah berbuah maksimal karena sifatnya manual.

"Kami sudah menempatkan beberapa petugas di daerah rawan bencana, terutama di Jawa Barat. Tapi, sifatnya manual. Jadi tak bisa terlalu diandalkan," paparnya.
Hanggoro berharap, kerja sama dengan LIPI ini bisa menekan angka kecelakaan kereta akibat tanah longsor, seperti yang terjadi pada Kereta Api Malabar. Kereta jurusan Bandung-Malang itu terguling akibat tanah longsor di Kampung Terung, Kecamatan Kadipaten, Tasikmalaya, Jumat (4/4/2014). (BN).