(Jakarta, 11/3/2014) Pembangunan moda transportasi kereta api (KA) dari Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan menuju Bandara Soekarno - Hatta, Kota Tangerang, Banten harus mampu menjamin ketepatan waktu bagi pengguna jasa angkutan udara tiba di Bandara Soekarno - Hatta. Kereta Api Bandara harus  bisa mengatasi permasalahan yang dihadapi calon penumpang pesawat yaitu persoalaan macet di jalan raya.

"Kereta Bandara harus mampu menjawab ketepatan waktu (on time) untuk terbang," kata Menteri Perhubungan EE Mangindaan dalam keterangan pers usai peresmian gedung Jakarta Automatd Air Traffic Services (JATTS) atau Air Nav Indonesia di Neglasari, Tangerang, Banten, Senin.

Menurut Menhub, pembangunan kereta Bandara bertujuan untuk memudahkan calon penumpang sampai di Bandara sehingga tidak ketinggalan pesawat. " Calon pengguna jasa transportasi udara, menggunakan kereta akan mudah, cepat dan tidak macet. Jika tidak menjamin ketetapan waktu apa gunanya membangun kereta Bandara," kata Menhub.

Pembangunan kereta Bandara Soekarno Hatta saat ini sedang berlangsung, terutama jalur baru antara Stasiun Duri (Tangerang)  menuju Bandara. Sedangkan antara Stasiun Manggarai menuju menggunakan jalur yang sudah ada (elevated).

Untuk membangun jalur dari Stasiun Duri menuju Bandara, perlu adanya bantuan dari Pemerintah Kota Tangerang dan Propinsi Banten terutama dalam penyediaan lahan ataupun. Kelancaran pembangunan. Karena itu, Menhub minta Propinsi Banten untuk membantu memperlancar pembangunan kereta Bandara.

Sementara itu, Wakil Gubernur Banten Rano menyatakan, pihaknya siap membantu pembangunan kereta Bandara. " Akan kami fasilitasi dalam hal pembebasan tanah. Sedangkan anggaran ganti untung lahan yang dipakai dari pemerintah pusat," tegas Rano.

Menjawab  pertanyaan mengenai penutupan pintu M1 Bandara Soekarno - Hatta yang mendapat tentangan masyarakat Tangerang, Rano menyatakan, hal ini merupakan masalah yang kompek. " Pintu M1 itu bukan jalan umum. Dulu Tangerang tidak seramai ini, sehingga pengelola Bandara yaitu Angkasa Pura II membuka jalan itu untuk umum,sehingga berdampak kepada kelancaran lalu lintas dan keamanan Bandara" papar Rano.

Namun demikian, lanjut Rano, ketika penutupan itu harus dilakukan, perlu kesabaran bagi Angkasa Pura II menghadapi tentangan masyarakat Tangerang dan perlu menyediakan jalan alternatif. " Kami akan mengutamakan kepentingan nasional," tegas Rano. (SNO)