Jakarta - Sebanyak enam belas orang siswa asal Timor Leste telah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan bidang Penerbangan di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug. Penyelenggaraan diklat ditutup langsung oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Umiyatun Hayati Triastuti, di Aula Sekretariat BPSDMP pada Jumat. (8/6)

Ke-enam belas siswa tersebut merupakan peserta diklat program kerja sama antara STPI Curug dan Pemerintah Timor Leste di bidang Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan, dengan masa pelatihan selama 3 (tiga) bulan. Dengan rincian 8 orang peserta dari diklat Aerodrome Control, 4 orang peserta dari diklat Aeronautical Information Services, dan 4 orang peserta diklat Navigation Surveillance.

Program diklat kerja sama ini sendiri dilaksanakan sejak bulan maret, dengan 9 jenis diklat pendek, yaitu Diklat Air Traffic Control (ATC) Training, Aeronautical Information Service (AIS), Communication Navigation Surveillance (CNS), Basic Airport Operation, Airport Electrical Course, Basic PKP-PK, Junior PKP-PK, Basic Aviation Security, dan Junior Aviation Security. Program diklat kerja sama ini diikuti oleh peserta sebanyak 54 putera puteri Timor Leste.

Sebelumnya sebanyak 38 peserta telah menyelesaikan Diklat diklat dan telah kembali ke negara Timor Leste.

“Total Peserta adalah 54 orang, dimana 38 dari mereka sudah menyelesaikan pendidikan dan telah kembali ke negaranya, dan pada hari ini 16 orang dinyatakan lulus,” ungkap Ketua STPI, Capt. Novyanto Widadi.

Dalam sambutannya, Kepala BPSDMP, Umiyatun Hayati Triastuti menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Timor Leste bahwa telah mempercayakan putra putri terbaiknya untuk mengikuti pelatihan penerbangan di STPI Curug. “Diklat ini merupakan kerja sama antara Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug dengan Pemerintah Timor Leste dalam bidang pelatihan penerbangan. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Timor Leste atas kepercayaannya telah menitipkan putra putri Timor Leste untuk dapat mengikuti beberapa program pelatihan penerbangan di Indonesia, khususnya di STPI Curug.” ungkap Hayati.

Hayati berharap nantinya hasil dari pelatihan yang didapatkan dari STPI dapat berguna khususnya dalam mendukung bidang penerbangan di negara Timor Leste. “Saya berharap semoga kelak para peserta diklat dapat menerapkan ilmu yang telah didapat, sehingga menghasilkan performa terbaik dalam melaksanakan tugas di bidang penerbangan.” Ucap Hayati.

Pada kesempatan yang sama, Counselor or Deputy Head of Mission Timor Leste, Marcos da Costa, menyatakan bahwa kerja sama ini nantinya akan terus terjalin, bahkan hingga tingkatan yang lebih tinggi seperti diklat bagi supervisor dan Training of Trainer.

“Kerja sama ini tidak akan berhenti di sini, kita akan menunjukkan dengan kerja sama ini bahwa keberhasian dari pelatihan para pemula ini akan menjadi batu sandungan untuk kerja sama yang kuat kedepannya, dan akan meningkat ke tingkat supervisor atau Training of Trainer,” Ucap Marcos da Costa.

Marcos da Costa juga mengatakan bahwa keberhasilan program kerja sama diklat ini nantinya akan menjadi bahan untuk pada kunjungan Presiden Republik Timor Leste. “Keberhasilan ini nantinya akan menjadi bahan briefing kedutaan, untuk kunjungan pak Presiden Republik Timor Leste, sebagai salah satu apresiasi yang akan diberikan kepada Bapak Presiden Jokowi nanti.”ungkap Marcos da Costa.