Banyuwangi (4/11) – Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Umiyatun Hayati Triastuti hari ini, Senin (4/11) melantik 51 (lima puluh satu) Taruna Penerbang yang terdiri dari 22 (dua puluh dua) Taruna Program Studi Diploma III Penerbang Sayap Tetap Angkatan Ke – I, 12 (dua belas) Taruna Program Studi Non Diploma Penerbang Angkatan Ke- XX, 9 (sembilan) Taruna Program Studi Non Diploma Penerbang Angkatan Ke-XXI, 4 (empat) Taruna Program Diklat Penerbang Sayap Tetap dengan Kualifikasi CPL From Non Skill Kerjasama Polisi Udara Angkatan Ke – I, dan 4 (empat) Taruna Program Diklat CPL IR From Non Skill Angkatan Ke- II Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi. Para Taruna/i yang dilantik ini adalah mereka yang baru selesai menjalani diklat madatukar (Masa Dasar Pembentukan Karakter) maupun taruna/i yang naik tingkat.

Hayati dalam sambutannya pelantikannya mengatakan tentang pentingnya meningkatkan kualitas lulusan dari sekolah BPSDMP yang link and match dengan kebutuhan industri transportasi, dalam hal ini industri penerbangan.

“Tanpa sumber daya manusia yang unggul dan berkompeten, Indonesia tidak akan mampu untuk mengikuti perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0 dan bersaing dalam pasar dunia”, ungkap Hayati.

Hayati menambahkan, sejalan dengan visi misi Presiden Jokowi 5 tahun kedepan bahwa dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi pada era industri 4.0, pemerintah akan semakin fokus untuk meningkatkan kualitas SDM dengan menitikberatkan pada 3 (tiga) hal, yaitu pembangunan karakter positif, peningkatan akses dan kualitas pendidikan, serta mendorong link and match antara industri dengan pendidikan vokasi. Selanjutnya, untuk mewujudkan visi dan misi tersebut Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi telah menekankan pentingnya kerja sama dan kolaborasi dengan industri yang bisa menjadi laboratorium untuk memberikan pengalaman praktek riil bagi peserta didik.

“Guna menciptakan link and match tersebut, BPSDMP sudah melakukan road show ke regulator dan operator dalam hal ini ke Direktorat Jenderal dan beberapa BUMN sektor transportasi sebagai user lulusan BPSDMP, tujuannya untuk mendapatkan masukan-masukan terkait kebutuhan kompetensi pada sektor transportasi ke depannya”, imbuh Hayati

Lebih lanjut disampaikan, dalam rencana strategis BPSDMP lima tahun kedepan, pihaknya telah mengakomodir perubahan lingkungan strategis termasuk tuntutan untuk dapat memenuhi kebutuhan akan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri. Dari kebutuhan akan kompetensi tersebut, kemudian dijadikan masukan dalam penyusunan kurikulum dan capaian pembelajaran dari sekolah-sekolah di bawah Kementerian Perhubungan.

“Masukan-masukan yang didapat dari road show tahap awal tersebut kami jadikan materi untuk memperbaharui kurikulum yang ada, ditambah dengan praktek kerja pada industri. seperti yang diketahui, sekolah vokasi kami 70 persennya diisi dengan praktik”, imbuh Hayati.

Selanjutnya, kepada para para taruna/i Akademi Penerbang Banyuwangi (API) Banyuwangi Hayati berpersan bahwa pelantikan ini merupakan langkah awal sebagai taruna/i transportasi untuk belajar yang giat agar setelah lulus nanti dapat mengabdikan diri bagi kemajuan sektor transportasi.

“Saya berharap kalian semua dapat menyesuaikan diri dan mampu belajar dengan baik serta memanfaatkan berbagai macam fasilitas yang telah tersedia di Kampus Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi dan selalu mengikuti aturan yang berlaku”, kata Hayati.

Sebagai penutup, Hayati menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya bagi seluruh stakeholder dan industri di bidang perhubungan udara yang telah turut serta dalam proses pendidikan dan pelatihan dengan menyediakan tempat praktek kerja lapangan dan juga dalam proses penyerapan lulusan Taruna/i sekolah-sekolah di lingkungan Badan Pengembangan SDM Perhubungan.

“Saya mengapresiasi kerja sama dan kolaborasi yang telah ada dengan industri transportasi dalam hal ini industri penerbangan. Saya berharap, dengan kolaborasi ini dapat menciptakan lulusan yang berkompeten dan dapat berkontribusi terhadap peningkatan keselamatan penerbangan yang menjadi tujuan utama penyelenggaraan transportasi udara”, tutup Hayati.