JAKARTA – Usai melakukan pengecekan di Terminal Pulogebang, Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan melanjutkan menuju Bandara Halim Perdana Kusuma. Dalam kunjungannya, Soegihardjo, atau yang biasa dipanggil Jojo mengatakan kenaikan penumpang di Bandara Halim mencapai 24%.

"Saya apresiasi kepada PT. Angkasa Pura II atas pelayanannya untuk melayani masyarakat yang mudik. Dari data yang ada diinformasikan oleh AP II untuk di Halim ini kenaikannya diatas rata-rata nasional. Kalau rata-rata nasional sampai H+1 kemarin itu naiknya sekitar 10.2% dari target kenaikan 9,8%. Tetapi khusus untuk Halim kenaikan penumpangnya mencapai 24%," jelas Jojo di Bandara Halim pada Rabu (28/6).

Menurut Jojo, kenaikan penumpang di Bandara Halim pada angkutan lebaran tahun ini disebabkan oleh faktor aksesibilitas dan pelayanan.

"Demand yang tinggi pertama kalau kita lihat keunggulannya karena akses. Jadi banyak yang di wilayah timur Jakarta dan sekitarnya lebih dekat kesini. Yang kedua dari sisi pelayanan atau penerbangan ini kan banyak kelas penerbangan ekonomi dan ekonomi plus. Jadi pilihannya cukup beragam," ujar Jojo.

"Dapat dikatakan penumpang udara meningkat karena aspek daya beli meningkat, tapi harus diakui bahwa tarif pesawat udara semakin ekonomis, semakin terjangkau," tambah Jojo.

Jojo juga mengatakan ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan diantaranya perbaikan pada landasan pacu di Bandara Halim serta penambahan eskalator menuju ruang tunggu bandara.

"Hal yang perlu ditingkatkan bahwa kalau kita naik pesawat dari halim ini terasa agak bergelombang landasannya. Ini sudah diprogramkan untuk dilakukan overlay. Nah tadi kalau kita naik batik tidak perlu turun tangga, tapi kalau naik citilink harus naik tangga. Tadi saya minta ke Pak Dirut coba dianggarkan untuk dibuat eskalator," terang Jojo.

Hal senada juga disampaikan Direktur PT. Angkasa Pura II Muhammad Awaludin terkait overlay pada runway Bandara Halim.

"Fokus tahun ini untuk Bandara Halim adalah dilakukannya overlay untuk runway. Mudah-mudahan di awal semester 2 proses untuk overlay runway berjalan lancar dan itu memakan waktu sekitar 7-8 bulan. Proses overlay dalam durasi bandara tidak beroperasi atau window time. Biasanya diatas jam 23.00 sampai 03.00," jelas Awal.

Lebih lanjut Jojo juga memberikan apresiasi kepada Ditjen Perhubungan Udara yang masih terus melaksanakan ramp check terhadap pesawat terbang maupun crew maskapai.

"Kami memberikan apresiasi kepada layanan di bandara dan juga teman-teman di Ditjen Perhubungan Udara yang terus menerus melakukan ramp check jadi masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kelaikan terbang karena ramp check dilakukan baik terhadap pesawatnya maupun random kepada crewnya yaitu tes kesehatan dan tes narkoba. Jika ada temuan, cree tersebut tidak boleh terbang," ujar Jojo.

"Prinsipnya Kemenhub khususnya PT.AP II sangat mengutamakan kepada layanan, kualitas layanan karena jasa sangat utama pada layanan. Kalau layanannya bagus itu akan menimbulkan loyalitas pelanggan. Itu yang harus kita jaga," pungkas Jojo. (LFH/TH/BS/JAB)