JAKARTA - Kementerian Perhubungan menyerahkan secara simbolis 1.240 bus bantuan kepada sejumlah Pemerintah Daerah dan dua BUMN di bidang transportasi yaitu Perum DAMRI dan Perum PPD. Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kementerian Perhubungan Sugihardjo di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (21/1).

Sugihardjo mengatakan, penyerahan 1.240 unit bus bantuan tersebut merupakan bagian dari upaya Kemenhub untuk merealisasikan program Nawa Cita yang telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019. Dengan pengadaan bus ini diharapkan masyarakat dapat merasakan kehadiran Pemerintah terutama dalam hal penyediaan sarana dan prasarana transportasi darat yang memadai.

"Kepada Pemerintah Daerah serta Damri dan PPD diharapkan dapat meningkatkan kapasitas moda transportasi umum di Indonesia, meningkatkan pelayanan jasa transportasi umum dan dapat memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat," pesan Sugihardjo

Pemanfaatan 1.240 unit bus bantuan tersebut adalah untuk Bus Rapid Transit (1.050 unit), untuk Bus Pemadu Moda (15 unit), Bus Angkutan Perkotaan (50 unit), dan Angkutan Perintis (125 unit). Adapun penerima 1.050 unit bus BRT yaitu Pemerintah Daerah Aceh (25 unit); Pemerintah Daerah Provinsi Lampung (20 unit); Pemerintah Daerah Provinsi Maluku (5 unit); Pemerintah Daerah D.I. Yogyakarta (25 unit); Pemerintah Daerah Kota Pekanbaru (50 unit); Pemerintah Daerah Kota Batam (15 unit); Pemerintah Daerah Kota Palembang (50 unit); Pemerintah Daerah Kota Semarang (25 unit); Pemerintah Daerah Kota Sorong (10 unit); Perum Damri (225 unit); dan Perum PPD (600 unit).

Sementara, penerima 15 unit Bus Pemadu Moda adalah Perum DAMRI yang digunakan untuk melayani Bandar Udara Fatmawati Soekarno, Bengkulu, Provinsi Bengkulu (3 unit); Bandar Udara El-Tari, Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (3 unit); Bandar Udara Haluoleo, Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (3 unit); Bandar Udara Mutiara, Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (3 unit); dan Bandar Udara Supadio, Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat (3 unit).

Penerima 50 unit Bus Angkutan Perkotaan adalah Pemerintah Daerah Kota Sabang, Provinsi Aceh (2 unit); Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh (2 unit); Pemerintah Daerah Kabupaten Simelue, Provinsi Aceh (2 unit); Pemerintah Daerah Kabupaten Labuhan Batu Utara, Provinsi Sumatera Utara (2 unit); Pemerintah Daerah Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara (3 unit); Pemerintah Daerah Kota Tebing Tinggi, Provinsi Sumatera Utara (2 unit); Pemerintah Daerah Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat (2 unit); Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi (3 unit); Pemerintah Daerah Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi (2 unit); Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi (2 unit); Pemerintah Daerah Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan (3 unit); Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan (2 unit); Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung (3 unit); Pemerintah Daerah Kota Kediri, Provinsi Jawa Timur (3 unit); Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali (3 unit); Pemerintah Daerah Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat (3 unit); Pemerintah Daerah Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan (3 unit); Pemerintah Daerah Kabupaten Keerom, Provinsi Papua (2 unit); Pemerintah Daerah Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (3 unit); dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (3 unit).

Sedangkan, penerima 125 Bus Angkutan Perintis adalah adalah Perum DAMRI di 31 Provinsi yaitu Provinsi Aceh (4 unit); Provinsi Sumatera Utara (5 unit); Provinsi Sumatera Barat (1 unit); Provinsi Riau (5 unit); Provinsi Kepulauan Riau (4 unit); Provinsi Jambi (2 unit); Provinsi Bengkulu (1 unit); Provinsi Sumatera Selatan (6 unit); Provinsi Bangka Belitung (7 unit); Provinsi Lampung (1 unit); Provinsi Banten (2 unit); Provinsi Jawa Barat (9 unit); Provinsi Jawa Tengah (1 unit); Provinsi Jawa Timur (7 unit); Provinsi Nusa Tenggara Barat (7 unit); Provinsi Nusa Tenggara Timur (10 unit); Provinsi Kalimantan Barat (2 unit); Provinsi Kalimantan Tengah (8 unit); Provinsi Kalimantan Selatan (4 unit); Provinsi Kalimantan Timur (2 unit); Provinsi Kalimantan Utara (6 unit); Provinsi Sulawesi Selatan (1 unit); Provinsi Sulawesi Barat (2 unit); Provinsi Sulawesi Tengah (2 unit); Provinsi Sulawesi Tenggara (6 unit); Provinsi Gorontalo (2 unit); Provinsi Sulawesi Utara (2 unit); Provinsi Maluku (4 unit); Provinsi Maluku Utara (2 unit); Provinsi Papua (6 unit); dan Provinsi Papua Barat (4 unit). (SNO/BU)