PATI - Kementerian Perhubungan akan memesan 100 kapal pelayaran rakyat (pelra) melalui industri pembuatan kapal rakyat nasional guna mempertahankan dan meningkatkan kearifan lokal masyarakat Indonesia. Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam kunjungan ke Galangan Kapal Bumirejo di Juwana, Pati pada Kamis (23/3).

Tiba di Kantor Pelabuhan Juwana sekitar pukul 11.55 Menhub Budi didampingi oleh Kapolda Jawa Tengah Condro Kirono, disambut oleh Kepala UPP Kelas III Juwana Edi Sukesno, Kapolres Pati AKBP Ari Wibowo dan Bupati Pati Haryanto. Rombongan Menhub langsung menuju Galangan Kapal Rakyat Bumirejo untuk melihat pembuatan kapal pelra.

"Saya lihat hasil pengerjaannya bagus sekali, kapal dibuat dengan kayu merbau. Jadi industri-industri kapal seperti ini yang harus dihidupkan kembali karena ini adalah kearifan lokal, tidak banyak orang yang bisa," jelas Menhub.

Dalam kunjungannya Menhub mengatakan pemberian bantuan kapal pelra oleh Kemenhub guna mendukung transportasi laut ke daerah-daerah yang tidak dilayani oleh kapal perintis serta mendorong usaha masyarakat pada kapal-kapal tradisional yang mengangkut komoditas bahan pokok atau barang lainnya.

"Jadi 100 kapal ini akan kita berikan ke beberapa Pemda atau Yayasan supaya mereka mendapat kapal baru yang bagus dengan harapan industri perkapalan menjadi berkembang, dan pelayaran rakyat semakin bagus sehingga konektivitas logistik dari satu pulau ke pulau, dari satu tempat ke tempat lain menjadi lebih cepat," terang Menhub.

Lebih lanjut Menhub menjelaskan pemberian bantuan kapal ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing masyarakat dalam transportasi laut.

"Pemerintah sudah berikan subsidi, bantuan kapal dan pendidikan vokasi pelaut dengan tujuan supaya masyarakat kita dapat bersaing serta dapat bertahan dengan segala kearifan lokal yang dimiliki," ujar Menhub.

Menhub juga mengatakan fokus pemberian kapal tidak hanya ke wilayah timur Indonesia tapi juga ke wilayah Jawa.

"Pelayaran memang diutamakan ke wilayah timur tapi juga ada pergerakan dari wilayah Jawa ke Karimun Jawa. Kita akan identifikasi apa saja yang dibutuhkan karena setiap wilayah memiliki potensinya masing-masing sehingga industrinya bisa tumbuh dan pergerakan pelayanan rakyatnya juga berkembang," jelas Menhub.

Kedepan Menhub berharap industri pembuatan kapal rakyat ini dapat diikutkan dalam tender pengadaan 100 kapal rakyat dengan bobot 35 GT.

"Saya harap mereka (industri kapal rakyat) bisa ikut dan menang tender supaya industri ini bisa maju dan berkembang," pungkas Menhub. (LFH/TH/BS/JAB)