LUWU – Kementerian Perhubungan terus memacu pengembangan Bandara Lagaligo Bua di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan dengan memperpanjang landasan pacu (runway) menjadi 2000 Meter pada tahun 2020. Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam kunjungan kerjanya meninjau sejumlah infrastruktur transporasi di Sulawesi, Jumat (28/2).

“Kita ingin bandara ini menjadi hub di utara Sulawesi Selatan, makanya runway yang tadinya 1800 m akan kita perpanjang menjadi 2000 m pada tahun ini, dan menjadi 2250 tahun 2021. Saya berterima kasih kepada Gubernur mau membebaskan tanah dengan luasan 48 hektar. Bandara Ini menjadi penting karena ini akan menjadi jangkar bagi 7 kabupaten lain disekitarnya,” ujar Menhub.

Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara telah menganggarkan Rp. 20,3 Milyar guna perpanjangan dan pelebaran Runway dari 1880 x 30 Meter menjadi 2000 x 30 Meter. Selain memperpanjang runway, juga dilakukan pembangunan Turning Area (1500 M) termasuk Marking, Rekonstruksi Jalan Akses Pertolongan Kecelakaan Penerbangan - Pemadam Kebakarah (PKP-PK), Pembuatan Drainase Terbuka sisi darat, Pekerjaan Pengawasan Pengembangan Bandar Udara. Selain itu juga di sisi darat dilakukan pembangunan sarana ibadah, parkir, dan sebagainya.

Sementara, pada Tahun 2021, direncanakan akan dilakukan kembali pengerjaan perpanjangan runway menjadi 2.250 meter x 45 meter, perluasan apron menjadi 200 x 120 meter dan penataan kawasan komersil Bandara.

Menhub mengatakan, dengan perpanjangan runway diharapkan akan banyak maskapai penerbangan dengan pesawat yang lebih besar dapat masuk ke Bandara Bua. Karenanya ia menyebut akan berkolaborasi dengan para maskapai tersebut.

Menhub mengungkapkan, telah ada permintaan dari operator untuk menerbangi Bandara Bua dengan jenis pesawat Bombardier, namun untuk saat ini runway belum memadai, untuk itu Kementerian Perhubungan meminta operator dapat menunggu dilakukannya perpanjangan runway.

“Sekarang ini hanya satu pesawat satu hari di Bandara Bua ini. Jadi orang itu tunggu-tunggu ada atau tidak pesawatnya, dan harganya cocok atau tidak. Oleh karenanya, kita harus kolaborasi dengan maskapai. Kerja sama bisa dalam bentuk subsidi, bisa blok seat supaya orang itu ramai. Kalau ada subsidi dari pemda-pemda akan membuat harga tiket penerbangan baik, sehingga diharapkan akan banyak trafficnya. Saya yakin bandara ini juga akan menunjang Toraja sebagai destinasi wisata,” ungkap Menhub.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menyampaikan, untuk pembebasan lahan telah disepakati dengan Kemenhub. Nilai yang ditanggung Pemda adalah sekitar Rp. 7 milyar yang berasal dari APBD Tahun 2020

Nurdin juga menyampaikan apresiasinya kepada Menhub yang concern dalam mengembangkan Bandara Bua. Ia juga berharap jangkauan dari dan ke Bandara Lagaligo Bua dapat diperluas.

“Dengan hadirnya bandara ini, makin mempermudah akses, juga turis-turis tidak lagi lewat darat ke Toraja. Banyak turis-turis lewat dari sini, apalagi jika bandara ini diperpanjang menjadi 2250 m tentu ukuran pesawatnya akan lebih besar yang ke sini. Bayangkan saja dari Bua ini lebih dekat ke Gorontalo atau ke Kendari. Mudah-mudahan dengan perpanjangan landasan ini bisa lebih memperbanyak maskapai dan jangkauannya bukan hanya ke Makassar,” tambahnya.

Sebagai informasi Bandar Udara Lagaligo, Bua adalah dikelola oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas III Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yang pembangunannya dimulai pada tahun 2002. Penerbangan perdana di Bandara Lagaligo Bua dilaksanakan tahun 2006 dengan angkutan udara perintis jenis pesawat Cassa 212.

Tanggal 28 Oktober 2016 pesawat Wings Air dengan jenis ATR-72 mulai melakukan penerbangan perdana ke Bandara Lagaligo Bua rute Makassar-Bua-Makassar.

Secara administratif Bandara Lagaligo Bua berada dalam wilayah Kabupaten Luwu sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 44 Tahun 2002 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional adalah Bandar Udara dengan klasifikasi C. Dengan letak yang cukup strategis menjadikan Bandara Lagaligo Bua sebagai pintu gerbang wisata dan ekonomi untuk kawasan utara dan timur Provinsi Sulawesi Selatan.

Bandara Lagaligo Bua memiliki luas gedung Terminal 1440 m2. Adapun jumlah penumpang di bandara ini adalah 47201 orang per tahun dengan 884 pergerakan pesawat per tahun.

Turut mendampingi dalam kunjungan ini Bupati Kabupaten Luwu Basmin Matayang, Kadishub Kabupaten Luwu M. Aras Nursalam dan Kepala Bandara Lagaligo Indra Rohman.(HH/RDL/YSP)