JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa Australia ingin mengembangkan sektor pariwisata dengan menawarkan rute penerbangan Indonesia ke Christmas Island. Demikian salah satu hasil pertemuan antara Menhub Budi dengan The Minister for Regional Development, Regional Communications and Local Government and Territories of Australia (Menteri Pembangunan Kawasan / Menteri Pemerintahan Lokal dan Teritori / Menteri Komunikasi Regional) Senator Fiona Nash di Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada Kamis (9/3).

“Beliau menawarkan 2 tempat yang menarik, yaitu satu membuka rute penerbangan antara Indonesia dan Christmas Island, kedua bagaimana kolaborasi dalam mengembangkan tempat wisata di Brisbane,” jelas Menhub.

Pada pertemuan tersebut, Menhub dan Senator Fiona juga sepakat untuk meningkatkan hubungan kerjasama bilateral antara Indonesia dan Australia.

“Kami berdiskusi tentang bagaimana meningkatkan hubungan bilateral antara Australia dan Indonesia dan secara khusus kita bicara mengenai penerbangan, objek wisata, dan juga peluang kerjasama dalam mengembangkan tempat-tempat di Australia dan Indonesia,” papar Menhub.

Senada dengan Menhub, Senator Fiona mengatakan terkesan dengan kunjungannya ke Indonesia dan ingin meningkatkan hubungan baik antara Indonesia dan Australia.

“Saya senang berada di Indonesia, kita sudah memiliki hubungan yang sangat dekat. Hari ini saya berdiskusi untuk meningkatkan hubungan yang menguntungkan kedua negara. Kami membahas peluang yang baik untuk Indonesia dan Australia dari segi transportasi, potensi alam yang dimiliki kedua negara, bisnis yang dapat meningkatkan ekonomi dua negara ini,” papar Fiona

Lebih lanjut Menhub memaparkan bahwa Indonesia dan Australia memiliki forum pertemuan sektor transportasi yang secara rutin diselenggarakan untuk membahas kerjasama bidang transportasi. Forum kerjasama tersebut tergabung dalam Indonesia Transport Assistant Package (ITSAP).

“Kami memiliki forum sektor transportasi rutin untuk membahas kerjasama transportasi seperti pembangunan kapasitas di bidang keselamatan dan keamanan yang meliputi pelayaran, penerbangan, pencarian dan penyelamatan dan investigasi kecelakaan transportasi,” jelas Menhub.

Sebagai lanjutan kerjasama antara Indonesia dan Australia, kedua pihak sepakat untuk menyelenggarakan Indonesia-Australia Transportation Forum yang akan dilaksanakan di Bali pada tanggal 5-7 April 2017. Forum tersebut bertujuan untuk memberikan arah kebijakan kerjasama transportasi antara Indonesia dan Australia serta mendiskusikan langkah-langkah yang perlu diambil guna meningkatkan kerjasama pada sektor transportasi baik darat, laut maupun udara.

“Kami sedang mengembangkan MOU yang mencakup lingkup yang lebih luas dalam hal kerjasama transportasi untuk mengatasi kebutuhan stakeholder transportasi kedua negara,” kata Menhub.

Dalam pertemuan tersebut, menurut Menhub, juga membahas konektivitas antara Indonesia dan Australia. Menhub menjelaskan bahwa saat ini 2 maskapai penerbangan Indonesia yaitu Garuda Indonesia dan Indonesia Air Asia sudah mengoperasikan jadwal penerbangannya dari Jakarta dan Denpasar ke Sydney, Melbourne dan Perth. Begitu juga sebaliknya, maskapai dari Australia yaitu Qantas, Jetstar Airways dan Virgin Australia juga sudah mengoperasikan penerbangan dari Australia ke Denpasar.

“Intinya kita akan kembangkan konektivitas antara Indonesia dan Australia. Saya juga tawarkan agar Kapal Cruise dari Australia bisa berlabuh di Lombok sehingga dapat mengembangkan wisata selain di Labuan Bajo dan Bali," tandas Menhub

Sebagai informasi, Indonesia dan Australia juga mempunyai kerjasama dalam bidang perkeretaapian dan bidang pelatihan serta pendidikan. Dalam bidang perkeretaapian yaitu MoU antara Dirjen Perkeretaapian dan Chief Executive Australian Railway Association (ARA) pada tahun 2012 tentang standar-standar regulasi yang digunakan dalam Integrated Rail Safety and Security Management System (ISSMS). Sedangkan dalam bidang pelatihan dan pendidikan, MoU antara BPSDM Perhubungan dengan Royal Melbourne Institute Technology (RMIT) pada tahun 2013 terkait pendidikan dan pengujian bahasa Inggris di bidang penerbangan. (LFH/TH/BS/JAB)