SEMARANG - Untuk memastikan telah dilakukan perubahan pola layanan terutama aturan memasuki ruang boarding (tunggu keberangkatan), untuk kedua kalinya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan kembali mendatangi Bandara Ahmad Yani, Kamis, (23/7).

Peninjauan ini merupakan yang kedua kalinya, setelah pada saat kunjungan yang pertama, sehari sebelumnya pada Rabu (22/7), Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengritik kondisi Bandara Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah yang dilihatnya sudah terlalu padat. Pada kunjungan yang pertama juga, Menhub meminta pertokoan di sekitar terminal Bandara Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, ditata ulang.

Dalam kunjungan keduanya ini, Jonan mengkritik kondisi bangunan terminal utama Bandara Ahmad Yani. "Lihat, masak bandara seperti ini," kata Jonan sambil menunjuk salah satu sudut atas bangunan terminal Bandara Ahmad Yani.

Kondisi atap bangunan yang dikritik Jonan tersebut dalam kondisi sambungan antara bangunan satu dengan yang lain. "Ini pasti tambal sulam," tambahnya.

Menurut Menhub, proses penataan Bandara Ahmad Yani memerlukan waktu yang tidak bisa diubah dalam waktu singkat.

Menurut Jonan, kondisi bandara internasional ini sudah terlalu penuh. "Terlalu penuh, terminalnya harus diganti," tegas Menhub.

Untuk itu dia meminta sejumlah pertokoan di dalam area bandara ini ditata ulang. "Cari tempat agar tempat tunggu bandara bisa lebih luas," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Menhub kembali menegaskan bahwa volume penumpang mudik yang menggunakan transportasi udara mengalami kenaikan yang sangat signifikan sehingga peningkatan layanan di bandara bandara sudah sangat mendesak termasuk di Bandara Ahmad Yani.

Menurutnya, kenaikan jumlah penumpang moda transportasi udara ini membuat semua pihak harus kerja keras termasuk mempersiapkan kapasitas bandara-bandara. (BUN)