(Jakarta, 27/6/2012) Kebutuhan jumlah penerbang atau pilot masih cukup tinggi. Saat ini sebanyak 800 orang setiap tahunnya dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan operasional penerbangan maskapai yang ada di tanah air. Jumlah tersebut dibutuhkan seiring dengan pertumbuhan di bidang penerbangan yang terus meningkat dan bertambahnya jumlah pesawat.

Saat ini menurut data dari INACA (Indonesian National Air Carries Association) yang beranggotakan 39 maskapai, jumlah pesawat sebanyak 705 dan akan menjadi 966 di 2015 mendatang dan tentu saja membutuhkan banyak tenaga penerbang untuk mendukung pelayanan penerbangannya.

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bakti S. Gumay mengemukakan, dari kebutuhan yang ada masih sangat minim bila dibandingkan dengan jumlah sekolah yang menghasilkan penerbang. Jumlah sekolah penerbang saat ini 13 baik yang dimiliki Kemenhub ataupun swasta.

"Saat ini baru sekitar 300 lulusan/tahun yang dihasilkan. Untuk itu kami akan terus mengupayakan adanya penambahan seperti yang akan dibangun di Batam," ujar Herry usai menghadiri Signing ceremony of Memorandum of Understanding (MoU) between Human Resources Development on Transport Agency and The Boeing Company and Garuda Indonesia Airlines di Jakarta, Rabu (27/6).

Dia juga mengemukakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan pilot maskapai juga melakukan kerjasama dengan sekolah-sekolah penerbangan baik Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) dan Sekolah Penerbangan swasta lainnya.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemenhub, Bobby R. Mamahit mengungkapkan penandatanganan MoU yang dilakukan dengan maskapai Garuda Indonesia merupakan perpanjangan MoU sebelumnya yang dilaksanakan pada 2005 lalu. "Kami bekerja sama dalam mendukung upaya pengembangan industri penerbangan dengan menyalurkan lulusan dari STPI," katanya.

PT Garuda Indonesia (Persero) dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemenhub melakukan bekerjasama penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidang penerbangan.

Hal tersebut dilakukan oleh Garuda seiring dengan berkembangnya industri penerbangan di Indonesia yang harus diimbangi dengan sumber daya manusia (SDM) yang handal dan profesional.

Menurut Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero), Emirsyah Satar, pihaknya sangat berterima kasih atas dukungan yang telah diberikan BPSDM selama ini dan kerjasama dengan BPSDM ini sangat membantu Garuda khususnya dalam penyiapan dan pemenuhan tenaga penerbang untuk mendukung program ekspansi Garuda ke depan yakni Quantum Leep.

"Kami akan menambah jumlah pesawat dari 98 yang ada saat ini menjadi 154 di 2015 mendatang dan upaya kerja sama ini sangat strategis untuk memenuhi kebutuhan jumlah penerbang kami," kata Emir. (CHAN)