(Jakarta, 5/8/2011) Kapasitas tempat duduk angkutan udara yang tersedia untuk Lebaran tahun 2011 (1432 H) sekitar 40 persen lebih besar dari perkiraan jumlah penumpang yang akan mudik menggunakan angkutan udara pada Lebaran 2011 ini.

Berdasarkan data Direktorat Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, pada tahun 2010 lalu jumlah pesawat yang tersedia sebanyak 246 pesawat dengan kapasitas penumpang sebanyak 3,49 juta penumpang. Pada tahun 2011 jumlah pesawat bertambah menjadi 332 pesawat dengan kaasitas penumpang sebanyak 4,17 juta.

Untuk jumlah pesawatnya mengalami pertumbuhan sebanyak 34,95 persen sedang jumlah kapasitas tempat duduknya mengalami pertumbuhan sebesar 19,39 persen.

Untuk Lebaran 2011 ini jumlah pemudik yang akan menggunakan angkutan udara diperkirakan sebanyak 2,48 juta penumpang atau meningkat sebesar 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 2,16 juta penumpang.

‘’Dengan perbandingan jumlah kapaitas tempat duduk yang tersedia dibandingkan dengan perkiraan jumlah penumpang mudik lebaran tahun 2011 ini, seharusnya tidak ada alasan penumpang tidak terangkut,’’ kata Dirjen Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan Herry Bhakti S Gumay di ruangan kerjanya, Jumat (5/8).

Disamping rute-rute yang sudah diterbangi oleh maskapai nasional, untuk Lebaran kali ini, sebanyak empat maskapai nasional telah mengajukan penerbangan tambahan (extra flight) ke 14 rute dengan 176 frekuensi penerbangan. Maskapai yang mengajukan adalah PT Garuda Indonesia, PT Metro Batavia, PT Indonesia Air Asia, dan PT Express Air. Dari keempat maskapai tersebut, Garuda adalah maskapai paling banyak mengajukan extra flight.

Sementara extra flight untuk penerbangan internasional juga diajukan oleh dua maskapai penerbangan nasional yaitu PT Garuda Indonesia dan PT Indonesia Air Asia serta enam maskapai penerbangan asing seperti Singapore Airlines, Cathay Pasific dan Silk Air untuk 10 rute penerbangan.

 Di singgung mengenai kesiapan bandara-bandara khususnya di wilayah Timur terkait dengan extra flight pada malam hari, Herry Bhakti mengatakan biasanya jadwal extra flight akan disesuaikan dengan jadwal buka tutupnya bandara tujuan. ‘’Bila ada penerbangan extra flight yang lebih malam dari jadwal tutupnya bandara, silahkan di bicarakan antara maskapai dengan pengelola bandara,’’ kata Herry.

Sementara itu Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kapuskom) Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan mengatakan, meskipun secara kalkulasi ketersediaan tempat duduk lebih besar sekitar 40 persen dibandingkan dengan perkiraan jumlah penumpang yang akan diangkut pada masa-masa lebaran, namun untuk rute-rute favorit kemungkinan tetap akan mengalami kekurangan tempat duduk. Sedangkan untuk rute-rute bukan favorit diperkiarakan masih akan mengalami kelebihan tempat duduk. (PR)