(JAKARTA, 4/8/1011) Terbakarnya kapal roll on-roll off (ro-ro)  BSP I milik PT Budi Samudra Perkasa di sekitar Pulau Rimau Balak, sekitar 500 meter dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan Rabu (3/8) malam kemarin tidak akan menimbulkan gangguan serius terhadap kelancaran angkutan penyebrangan Merak – Bakauheuni. Karena saat ini sudah ada empat dari lima kapal bantuan yang beroperasi di lintasan ini.

Direktur Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan (ADSP) Direktorat Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan Wiratno saat dihubungi www.dephub.go.id, Kamis (4/8) menjelaskan, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada musim lebaran mendatang, pemerintah telah mendatangkan empat kapal bantuan yaitu KMP Gelis Rauh milik PT Jemla Ferry, KMP Pulo Tello dan KMP Raja Enggano milik PT Indonesia Ferry serta KMP Dharma Ferry IX milik PT Dharma Lautan Utama.

Akan segera datang untuk memperluas lintasan Merak – Bakauheuni KMP Ganda Dewata milik PT Pelni, KMP Rodita milik PT Indonesia Ferry, dan KMP Darma Kencana 9 milik PT Dharma Lautan Utama 

Sebagaimana diketahui, KMP BSP I yang berangkat dari Dermaga I Pelabuhan Merak terbakar di bagian dek, menjelang tiba di Pelabuhan Bakauheni. Dek BSP I dilalap si jago merah akibat dari terbakarnya dua kendaraan travel Suzuki Elf BH 7303 AV dan AG 7254 S yang berada di dek kapal hangus terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Berdasarkan sumber-sumber yang di himpun di lapangan menjelaskan,  kapal buatan Jepang tahun 1972 itu berangkat dari Dermaga 1 Merak sekitar pukul 17.15 WIB. Saat melaju dari Pelabuhan Merak, kapal berkapasitas 524 penumpang itu mengangkut sekitar 62 kendaraan. Rinciannya mobil pribadi 20 unit, pikap 11, Colt Diesel 1, minibus 2, truk besar 9, bus besar 5, truk 7, trailer 7, dan 6 unit sepeda motor. Saat berlayar, kapal dinakhodai Joko Sutardi.

Saat kapal akan menuju Dermaga I Bakauheuni, tiba-tiba api terlihat dari dek atas. Namun kapal masih terus melaju. Nahkoda pun segera menghubungi pihak Pelabuhan yang kemudian menyiapkan mobil pemadam kebakaran milik ASDP Bakauheuni dan Pemda Lampung Selatan. Seluruh pihak bahu membahu  berusaha memadamkannya dan baru benar-benar padam sekitar pukul 21.00 wib.

Kebakaran tersebut menimbulkan kepanikan penumpang. Mereka berhamburan keluar bahkan ada penumpang yang menceburkan diri ke perairan Selat Sunda. Beruntung ada nelayan yang melintas, sehingga bisa diselamatkan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.

Dijelaskan oleh Wiratno, saat ini semua kapal yang selama ini melayani lintasan maupun kapal tambahan dalam kondisi siap.  KMP Gelis Rauh yang memiliki panjang 68,26 meter dan lebar 14,30 meter dengan kapasitas 300 orang penumpang dan mampu mengangkut sekitar 30 unit kendaraan campuran, sudah beroperasi sejak awal Agustus.

Meski tidak seluruh bagian kapal terbakar, sebagaimana yang terjadi pada KMP Laut Teduh II yang total loss karena terbakar habis, namun demi kepentingan penyelidikan, KM BSP I akan di istirahatkan. “Kita tidak terlalu optimis kapal ini bisa beroperasi pada angkutan lebaran nanti. Untungnya kapal-kapal bantuan sudah masuk bahkan ada yang sudah beroperasi,’’ kata Wiratno (PR)