SEMARANG - Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab kematian nomor 2 terbesar di dunia. Oleh karenanya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berpesan kepada masyarakat untuk mengurangi kecepatan di jalan saat berkendara karena dapat mengurangi angka kecelakaan.

"Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab kematian nomor 2 terbesar di dunia. Kita harus mengantisipasi ini, oleh karenanya pada kesempatan ini saya mengajak masyarakat untuk mengurangi kecepatan di jalan untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas yang fatal," ujar Menhub dalam Dialog Nasional Pekan Nasional Keselamatan Jalan di Gedung Merbabu PRPP Semarang, Minggu (12/8).

Menhub memberikan himbauan kepada masyarakat bahwa melalui kampanye Keselamatan Jalan dengan tema Sayangi Nyawa, Kurangi Kecepatan ini jika masyarakat mengurangi kecepatan berkendara sebesar 5% maka imbasnya akan baik.

"Saya menghimbau kepada masyarakat untuk mengurangi kecepatan 5% dari kecepatan rata-rata kendaraan, karena dapat mengurangi 30% kecelakaan lalu lintas yang fatal," jelas Menhub.

Menhub menyampaikan data kecelakaan pada tahun 2015 dan 2017. Menhub berharap angka kecelakaan menurun dan fokus pada penanggulangan kecelakaan.

"Pada tahun 2015, kecelakaan lalu lintas pembunuh terbesar kedua dan tahun 2017 ada korban kecelakaan 39.300 jiwa. Sebanyak 72 persen kecelakaan lalu lintas di Indonesia melibatkan motor. Kita fokus pada manajemen kecepatan dan mendorong masyarakat untuk peduli mengurangi kecepatan saat berkendara," ujar Menhub.

Pada kesempatan ini, Menhub bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Gedung Merbabu mengkampanyekan misi ini bersama. Menlu juga mendukung penuh kampanye ini.

"Kita harus lebih fokus lagi terkait keselamatan berkendara sehingga kurangi kecepatan, sayangi nyawa. Kita harus bisa seperti negara Norwegia yang merupakan negara dengan tingkat kecelakaan terkecil di Eropa. Terlebih kecelakaan motor harus kita kurangi, jangan suka mengebut dan patuhi rambu lalu lintas," tutur Menlu.

Turut hadir Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Wakapolda Lutfi, Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryati Rahayu, dan pejabat terkait lainnya. (BNK/TH/RK/BI)