(Jakarta, 28/04/2011) Jumlah penumpang angkutan lebaran tahun 2011 diprediksi mengalami peningkatan sebesar 3,29% dibanding tahun 2010 dari 14.276.970 menjadi 14.746.150. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso saat menyampaikan paparan Rapat Koordinasi Kesiapan Angkutan Pada Masa Liburan Sekolah 2011 dan Kesiapan Angkutan Lebaran 2011 di Ruang Singosari Kantor Kementerian Perhubungan Jakarta, Kamis (28/4).

Prediksi kenaikan jumlah penumpang tersebut terdiri dari pemudik menggunakan angkutan darat meningkat 3,43% (angkutan jalan meningkat 3,69% dan angkutan sungai danau penyeberangan meningkat 2,98%); angkutan kereta api turun 5,32%; angkutan laut meningkat 3,42%; dan angkutan udara meningkat 15%. Sementara itu, jumlah sepeda motor yang melakukan perjalanan pada masa angkutan lebaran 2011 diprediksi menurun 5,3% dari kurang lebih 2,30 juta tahun 2010 menjadi + 2,18 juta tahun 2011. Sedangkan jumlah mobil pribadi diprediksi meningkat 8,60% dari + 1,54 juta tahun 2010 menjadi + 1,67 juta tahun 2011.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menjelaskan kenaikan 3,29% tersebut dipengaruhi berbagai faktor diantaranya masyarakat yang memilih mudik setelah lebaran. “ Ada satu pola dimana masyarakat mulai menyesuaikan kondisi yang terjadi di lapangan. Sebagai regulator, kita tetap melakukan upaya untuk menggairahkan hal seperti mudik bareng dari jauh hari agar tidak terjadi penumpukan pada 2 atau 3 hari sebelum lebaran, “ jelas Wamenhub. 

Lebih lanjut, Wamenhub menambahkan penurunan jumlah penumpang menggunakan angkutan kereta api dikarenakan adanya fasilitas angkut yang menjadi retriksi di PT KA. “Tetapi PT KA sedang berupaya menambah armada baru, kita harapkan armada itu lebih meningkat,” tambahnya.

Untuk penggunaan angkutan mudik melalui laut, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub Bambang S. Ervan menyebutkan sosialisasi mudik bareng dengan kapal dapat dilakukan kurang lebih 2 bulan sebelumnya. Selain itu ia mengatakan PT PELNI menjanjikan melakukan sosialisasi yang tidak hanya bersifat pengumuman. “Ada market survey yang akan dilakukan PT PELNI misalnya waktu yang diinginkan kapan, tarifnya berapa, tujuannya kemana, “ pungkas Bambang Ervan. (ARI)