JAKARTA – Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meminta PT. KAI untuk lebih memperketat keamanan dalam perjalanan kereta pasca ledakan bom di Solo. Pengetatan keamanan dilakukan untuk mengantisipasi aksi lanjutan yang sangat mungkin terjadi. “Untuk pengamanan PT KAI sudah rapi, yang harus diperhatikan pengamanan dalam perjalanan kereta”, tegas Jonan saat meninjau Stasiun Gambir pada H1 Lebaran (6/7).

Selain di stasiun-stasiun kereta maupun dalam perjalanan kereta, pengetatan keamanan juga diberlakukan di semua prasarana dan sarana transportasi lainnya seperti pelabuhan, terminal bus, dan bandara. Terkait hal itu, Jonan pada 5 Juli 2016 telah memerintahkan para dirjen di Kementerian Perhubungan untuk membuat instruksi pengetatan keamanan kepada para operator prasarana dan sarana transportasi bekerjasama dengan Kepolisian dan TNI. “Ini sesuai arahan presiden, pengamanan kegiatan transportasi khususnya masa mudik lebaran baik udara, laut, darat maupun kereta untuk diperketat,” kata Jonan.

Pada penijauannya kali ini, Jonan meninjau langsung pelayanan angkutan Lebaran di Stasiun Gambir dan meninjau beberapa fasilitas stasiun mulai dari pintu kedatangan, anjungan cetak tiket mandiri, ruang tunggu penumpang, loket penjualan tiket hingga toilet yang semuanya dalam kondisi baik. Di Stasiun Gambir sendiri tidak tampak adanya antrian atau penumpukan calon penumpang.

Usai dari Stasiun Gambir, Jonan melanjutkan peninjauan ke Bandara Halim, Jakarta Timur. Di Bandara Halim, Jonan juga menyoroti tentang pengamanan bandara yang diperketat. “Pemeriksaan di Bandara juga akan lebih ketat dan butuh waktu lebih lama dan masyarakat diminta agar tiba di bandara/ terminal/ pelabuhan/ stasiun lebih awal”, kata Jonan.

Untuk itu Jonan juga meminta masyarakat untuk sedikit lebih bersabar apabila proses pemeriksaan oleh petugas keamanan dilakukan cukup ketat sehingga memakan waktu yang lebih lama. Selain itu Jonan mengimbau masyarakat untuk melaporkan temuan barang atau tindakan mencurigakan selama arus mudik dan balik lebaran kepada petugas keamanan. “Saya mengimbau kepada masyarakat yang mudik kalau melihat hal yang mencurigakan untuk segera melapor kepada petugas,” pinta Jonan.

Bandara Halim Perdanakusuma sendiri, menurut General Manager PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Halim Perdana Kusuma, A. Rasyid Jauhari, akan menambah jumlah personil pengamanan dengan menyiapkan 104 personil, yang terdiri dari TNI dan Polri. Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut instruksi Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk memperketat pengamanan di obyek-obyek vital transportasi.

Pengamanan dan pemeriksaan yang ketat di prasarana dan sarana transportasi dilakukan semata-mata untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat pengguna moda transportasi, sebagaimana fokus kerja Kementerian Perhubungan untuk terus meningkatkan keselamatan dan keamanan saranan dan prasarana transportasi. (TD/BU/SR/HP)