AKARTA - Untuk menjamin kelancaran pelayanan kereta api pada masa mudik Angkutan Lebaran, perlu dilakukan peningkatan pengamanan dan pengawasan. Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat memimpin Gelar Pasukan Angkutan Lebaran PT Kereta Api Indonesia, di Stasiun Gambir, Jakarta, Minggu (26/5).

Menhub menekankan, agar pengawasan dan kewaspadaan lebih ditingkatkan, khususnya pada daerah-daerah rawan bencana, seperti banjir, longsor, ambles ataupun di sekitar perlintasan sebidang sehingga dapat meminimalisir resiko yang mungkin timbul dari peristiwa pada lokasi tersebut.

“Hal yang harus diantisipasi adalah lintasan sebidang, karena dalam kondisi puasa rekan-rekan kita harus sigap dalam melaksanakan tugas. Kedua adalah daerah banjir dan longsor, kita ketahui ada anomali cuaca sehingga daerah-daerah yang riskan seperti Jawa Barat bagian selatan juga Jawa Timur yang terkadang banjir harus mendapat perhatian,” jelas Menhub.

Menhub Budi mengapresiasi pendirian posko-posko di daerah rawan bencana tersebut yang telah dilakukan oleh jajaran PT KAI dan meminta para petugas bekerja dengan baik untuk menjaga keamanan dan keselamatan perjalanan kereta.

“Saya berharap seluruh SDM Perkeretaapian yang bertugas pada daerah-daerah rawan bencana tersebut dapat menjalankan tugasnya dengan baik serta sigap dan antisipatif terhadap potensi kejadian di daerah rawan bencana,” katanya.

Lebih lanjut Menhub mengungkapkan, penumpang kereta api pada angkutan lebaran tahun ini akan naik sebesar 3,41 persen.

“Pada penyelenggaraan Angkutan Lebaran bidang perkeretaapian tahun 2019 ini diperkirakan akan ada kenaikan jumlah penumpang sebesar 3,41 persen dibandingkan tahun 2018. Dari 6.236.277 penumpang pada tahun 2018 menjadi 6.499.172 penumpang pada tahun 2019 ini,” jelas Menhub.

Menhub mengatakan kereta api adalah angkutan favorit angkutan mudik lebaran. Ini terbukti dengan penjualan tiket dari H-7 sampai H+7 lebaran yang sudah terjual semuanya. Karenanya Menhub meminta kepada manajemen PT KAI untuk merangkul semua stakeholder guna memastikan layanan yang diberikan kepada masyarakat itu berjalan dengan baik dan lancar.

“Apa yang harus diantisipasi oleh kereta api ini adalah layanan karena jumlah yang mudik banyak sekali. Karena itu saya minta PT KAI untuk melibatkan semua stakeholder agar memberikan layanan yang terbaik. Kita harapkan mereka yang menggunakan kereta api dapat mencapai tujuan masing-masing dengan baik dan selamat,” ujarnya.

Sementara terkait hasil ramp check yang dilakukan oleh Ditjen KA terhadap kelaikan sarana dan prasarana KA, Menhub juga meminta kepada PT KAI untuk segera memperbaiki fasilitas baik itu sarana dan prasarana perkeretaapian yang perlu diperbaiki dan dipenuhi kelengkapan persyaratannya sesuai peraturan yang berlaku.

“Saya meminta kepada jajaran Ditjen Perkeretaapian dan PT.KAI (Persero) agar dapat menindaklanjuti temuan tersebut, sehingga sarana dan prasarana tersebut agar dapat segera dioperasikan,” ucap Menhub.

Kemudian sehabis Apel, Menhub bersama Menteri Kesehatan Nila Moeloek yang turut serta, melakukan peninjauan stasiun Gambir yaitu ke area peron stasiun, posko kesehatan dan menyambangi penumpang kereta api. Usai peninjauan, Menhub mengatakan stasiun Gambir sudah sangat nyaman dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Saya lihat oke banget dan ini mudiknya akan asyik lancar. Saya lihat penumpang begitu senang karena nyaman. Untuk tiket sudah menggunakan online, jadi tidak ada calo-calo lagi. Dan mereka sudah merencanakan perjalanan ini jauh-jauh hari. Ke stasiun juga mereka tidak tergesa-gesa. Ini merupakan suatu koordinasi yang baik antara kami yang memberikan pelayanan dan masyarakat yang dilayani. Hari-hari ini memang harus kita jaga, dan kami yakin PT KAI beserta stakeholdernya dapat menjaganya dengan baik,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama Menteri Kesehatan Nila Moeloek memastikan bahwa posko kesehatan akan ada di semua stasiun-stasiun dengan dokter yang berjaga 24 jam sehari untuk melayani pemudik.

“Di setiap stasiun ada pos kesehatan, dokternya juga jaga, 3 shift dalam sehari termasuk di hari-hari lebaran. Lalu kita juga periksa seluruh kru dari kereta api, untuk menjaga keselamatan dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya. (HH/RDL/CA/HA)