(Jakarta, 26/3/2014) Jalur Kereta Api menuju Pelabuhan Tanjung Emas, akan diaktifkan kembali. Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perkeretaapian dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah, PT. Pelabuhan Indonesia III dan PT. Kereta Api Indonesia, melakukan penandatanganan Kesepaktan Bersama Reaktivasi Jalur Kereta Api menuju Pelabuhan Tanjung Emas pada jumat (21/3) bertempat di kantor PT. Pelindo III (Persero) cabang Semarang.

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian, Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Direktur Utama PT. Pelindo III (Persero) serta Direktur Komersial PT. KAI.

Seperti disampaikan Kesubag Humas dan KSLN Ditjen Perkeretaapian, Muhartono dalam siaran persnya, Kesepakatan bersama tersebut dilaksanakan dalam rangka mengaktifkan kembali jalur kereta api menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, yang mana dengan diaktifkannya kembali jalur kereta api ini akan membuka akses bagi kereta api untuk masuk kembali ke pelabuhan sehingga memberikan alternatif transportasi lain bagi pengguna jasa pelabuhan Tanjung Emas Semarang, dan juga membuka akses bagi angkutan laut khususnya angkutan barang dari dan menuju pelabuhan semakin meningkat,  dapat mengurangi kepadatan lalu lintas jalan raya serta meningkatkan pelayanan jasa transportasi yang pada gilirannya dapat meningkatkan perekonomian nasional. 

Muhartono mengatakan, penandatanganan kesepakatan bersama ini akan bermuara pada peningkatan kapasitas dan kualitas penyelenggaraan pelayanan jasa transportasi laut dan kereta api, tentunya akan ditindaklanjuti melalui aksi lanjut sesuai dengan tahapan-tahapan kegiatan yang telah ditentukan sebagaimana tertuang dalam ruang lingkup kesepakatan bersama ini yaitu terkait dengan penyusunan dokumen perencanaan teknis, penerbitan dan/atau penyediaan lahan, penyelenggaraan prasarana dan sarana perkeretaapian serta penyediaan fasilitas pendukung di pelabuhan.

“Dengan demikian berbagai fasilitas pendukung termasuk kesiapan Sumber Daya Manusia yang akan melaksanakan kegiatan tersebut perlu segera dipersiapkan dengan sebaik-baiknya,” jelasnya.

Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, lanjutnya, merupakan pintu gerbang perekonomian Jawa Tengah dan sekitarnya. Pelabuhan Tanjung Emas merupakan terminal arus barang eksport impor, ataupun antar pulau khususnya pulau Kalimantan dan juga sebagai pelabuhan penumpang dari berbagai  wilayah Indonesia.

“Keberadaan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang mempunyai potensi untuk menjadi pelabuhan utama penyeimbang antara Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya,” ujarnya.

Dari data yang ada tingkat pertumbuhan alur peti kemas dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dimana rata-rata produksi angkutan peti kemas pada tahun 2011 tercatat sebanyak 265.478 box, pada tahun 2012 meningkat menjadi 286.269 box dan pada tahun 2013 meningkat lagi menjadi 311.525 box.  Sementara itu arus kunjungan kapal pada tahun 2013 untuk kapal non petikemas tercatat sebanyak 4.204 unit kapal dan kunjungan kapal petikemas tercatat sebanyak 556 unit.


Kegiatan Reaktivasi Jalur Kereta Api Menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang ini telah ditetapkan dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional dan Rencana Induk Perkeretaapian Provinsi Jawa Tengah, yang pada gilirannya akan mendukung sistem transportasi wilayah Provinsi Jawa Tengah.

“Kondisi jaringan jalan rel dari stasiun Gudang menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang ini telah berhenti beroperasi sejak tahun 2008,” tandas Muhartono. (FIN/NOR/WAL)