CIKARANG – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan beberapa hal menonjol yang terjadi di Gerbang Tol Cikarang Utama (Cikarut) selama periode angkutan lebaran tahun 2018. Hal-hal tersebut diantaranya peningkatan jumlah kendaraan yang melewati Gerbang Tol Cikarang Utama pada H-1 sampai dengan H+7, penambahan jumlah gardu serta beberapa peningkatan pelayanan yang dilakukan oleh PT. Jasa Marga. Demikian disampaikan Menhub saat mengunjungi Kantor Jasa Marga di Cikarang Utama pada Minggu (24/6).

Berdasarkan data PT. Jasa Marga, tercatat pada H-1 kendaraan yang melewati Gerbang Tol Cikarang Utama sebanyak 1.349.000 mobil, sedangkan pada H+1 sampai H+7 tercatat sebanyak 1.356.000 mobil.

“Kalau 1 shift katakan 25.000 mobil yang lewat maka diperkirakan jumlah yang pulang sampai besok pagi (25/6) adalah 1.381.000 mobil. Artinya semua pemudik yang melewati Cikarang Utama ini sudah kembali ke Jakarta. Namun kami minta Jasamarga untuk menghitung kembali karena pada H+3 masih banyak orang yang mudik,” terang Menhub.

Lebih lanjut Menhub menjelaskan pada H+3 juga terjadi peningkatan arus kendaraan di Gerbang Tol Cikarang Utama yaitu sebanyak 56.000 mobil.

“Satu rekor pada H+3 atau Selasa malam itu kendaraan yang akan mudik sebanyak 56.000 mobil dalam 1 shift. Menurut catatan kita maksimal adalah 38.000 mobil. Ini adalah suatu prestasi dengan dilakukannya satu arah. Bahwasanya kita merencanakan dan melakukan suatu manajemen dengan baik,” ujar Menhub.

Hal senada juga disampaikan Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani yang mengatakan bahwa gerbang Tol Cikarang Utama mampu mengatasi kepadatan kendaraan pada H+3

“Pada Tol Jakarta-Cikampek rekor 1 shift tertinggi biasanya 38.000 namun pada H+3 lebaran kemarin mencapai 56.000 mobil dan 1 hari tertinggi jumlah kendaraan biasanya 116.000 namun kemarin mencapai 130.000. Ternyata Gerbang Tol Cikarang Utama mampu menangani dengan antrian kira-kira paling tinggi 20-25 kendaraan,” kata Desi.

Menhub juga menuturkan hal lain yang dilakukan PT Jasa Marga adalah dengan menambahkan jumlah gardu pada Gerbang Tol Cikarang Utama. “Gardu tol juga suatu rekor, biasanya mengoperasikan 31 gardu. Sekarang beroperasi 34 gardu. Jadi memang Jasa Marga bersama Polri luar biasa berdiskusi dengan Kemenhub untuk memberikan keputusan diskresi untuk mempermudah pemudik,” jelas Menhub.

Selain penambahan gardu tol, Jasa Marga juga memberikan layanan mobile reader serta top up (pengisi ulang) untuk kartu tol elektronik. Layanan mobile reader yaitu petugas tol jemput bola membantu pengendara yang akan membayar tol dengan mesin EDC (Electronic Data Capture) sehingga tidak terjadi antrian di gerbang tol. Sedangkan untuk top up, PT Jasa Marga menambah mesin pengisi ulang sebanyak 5 di gerbang Tol Cikarut.

Terkait kecepatan kendaraan, Menhub menuturkan bahwa terjadi peningkatan kecepatan di jalan tol Jakarta-Cikampek (Japek). “Hal lain yang signifikan berkaitan dengan kecepatan. Kecepatan di Jakarta-Cikampek KM.32 itu semula pada tahun 2017 yaitu 69 km/jam, dan 2018 menjadi 86 km/jam, ini berarti ada kenaikan 25%. Sedangkan untuk mudik dari 72 km/jam menjadi 82 km/jam. Menurut catatan ada yang lebih dari itu. Hal tersebut diluar kecepatan atau percepatan yang ada di Tol Cipali maupun fungsional,” tutur Menhub.

Untuk jumlah korban kecelakaan, dari data yang yang dihimpun PT Jasa Marga telah terjadi penurunan jumlah korban kecelakaan di ruas tol Jakarta-Cikampek, Jakarta-Tangerang, Jagorawi, Purbaleunyi, Palikanci dan JORR. Tercatat korban luka ringan pada tahun 2017 sebanyak 49 orang, pada tahun 2018 menjadi 20 orang, jumlah korban luka berat tahun 2017 sebanyak 9 orang dan tahun 2018 sebanyak 4 orang, sedangkan jumlah korban meninggal tahun 2017 ada 2 orang dan tahun 2018 yaitu 1 orang.

Menhub juga mengapresiasi para stakeholder terkait yang terlibat dalam penyelenggaraan mudik lebaran 2018 baik Kementerian/Lembaga, BUMN serta Swasta yang telah membuat terselenggaranya mudik lebaran dengan lancar.

“Saya mengapresiasi stakeholder dari mudik lebaran 2018 yang terdiri dari TNI, Polri, Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, Kementerian ESDM, Kementerian BUMN juga Kementerian Lingkungan Hidup, Dishub, Pemda, Pertamina yang telah membantu dalam penyelenggaraan mudik lebaran 2018 ini berjalan dengan baik,” tutur Menhub.

Turut hadir dalam kunjungan Menhub diantaranya Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Direktur Lalu Lintas Perhubungan Darat Pandu Yunianto, Direktur Utama PT Jasa Marga Desi Arryani, Direktur Operasi PT Jasa Marga Subakti Syukur.

Menhub Minta BPJT Menambah Jumlah Rest Area

Terkait kurangnya jumlah rest area pada ruas tol terutama pada ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Menhub akan meminta Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk membangun rest area setiap 20 km.

“Pengamatan kami rest area di tol Jakarta-Cikampek relatif sudah bisa teratasi dengan baik. Untuk Tol Cipali karena memang kurang dan titik lelah atau mau ke toilet itu di Tol Cipali. Kita akan merekomendasikan kepada BPJT untuk diberlakukan pada korporasi setiap 20 km. Jika korporasi tidak mau, kami menganjurkan BPJT untuk mengambil alih serta menginvestasikan dengan membuat parking bay,” ujar Menhub.

Menhub berharap jumlah rest area sudah bertambah pada saat angkutan natal dan tahun baru 2019. Hal ini untuk memberikan pelayanan kepada pengguna tol untuk beristirahat ataupun mengisi bahan bakar kendaraannya.

Jumlah Kendaraan Pada Jalur Arteri Menurun

Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi melaporkan jumlah kendaraan roda empat mapun roda dua baik yang keluar maupun masuk pada jalur non tol atau jalur arteri. Penghitungan jumlah kendaraan ini dilakukan di 4 titik jalan yaitu Jakarta-Merak, Jakarta-Pantura, Rancaekek-Bandung-Tasik-Ciamis dan Sadang-Purwakarta.

Untuk kendaraan yang masuk pada H-8 sampai H2 pada tahun 2017 sebesar 1.003.79 mobil dan pada tahun 2018 sebesar 992.363 mobil atau turun sekitar 1%. “Sedangkan jumlah kendaraan mobil yang keluar pada tahun 2017 sebanyak 1.2255.905 mobil, sedangkan pada tahun 2018 sebanyak 1.620.179 mobil atau turun sebesar 13,4%,” kata Dirjen Budi.

Pada kendaraan roda dua atau sepeda motor, kendaraan yang masuk pada tahun 2017 sebanyak 814.936 motor dan tahun 2018 sebanyak 607.855 motor. “Untuk motor yang keluar tahun 2017 ada 843.471 motor dan tahun 2018 sebanyak 689.762 atau turun 18%,” jelas Dirjen Budi. (LFH/TH/RK/BI)