(Jakarta, 06/03/10) Hasil penelitian pencemaran Laut Timor akibat bocornya kilang minyak Montara telah dilaporkan Kementerian Perhubungan kepada Presiden RI. Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Freddy Numberi saat acara Minum Kopi bersama  Wartawan Perhubungan di Ruang Nanggala, Kantor Kementerian Perhubungan Jakarta, Jumat (5/3).

Kasus bocornya kilang minyak Montara milik Australia yang mencemari Laut Timor sekitar 16.400 meter persegi tersebut laporannya selesai dibuat oleh Kementerian Perhubungan dan hasilnya dilaporkan kepada Presiden Republik Indonesia pada Rabu (3/3). "Dengan demikian saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pergi ke Australia pada Senin, (8/3), beliau dapat mengkomunikasikan kepada Pemerintah Australia dan Perusahaan Montara berdasarkan data yang ada,” ujar Menhub.

Selain membahas mengenai pencemaran Laut Timor, Menhub juga menjawab isu – isu terkini yang ditanyakan oleh para wartawan. Isu–isu tersebut antara lain mengenai rencana revisi tarif angkutan udara, pengangkatan Direksi PT. Indonesia Ferry, penerapan asas cabotage, kesiapan Indonesia menghadapi open sky policy, serta upaya pemerintah dalam peningkatan konektivitas di Papua.

Acara minum kopi ini dihadiri sekitar 20 orang wartawan dan media cetak dan elektronik. Menhub mengharapkan dengan diadakannya acara 'Minum Kopi bersama Menhub' ini, para wartawan dapat menjalin silaturahmi dan saling berkomunikasi dengan pejabat Kementerian Perhubungan.

Dalam acara tersebut, selain Menhub juga hadir Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono; Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Moh. Iksan Tatang; Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan, Zulkarnain Oeyoeb; Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Soeroyo Alimoeso; dan Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Herry Bakti; dan para Staf Ahli Menteri Perhubungan. (ARI)