Jakarta. H+1 Lebaran Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sambangi NTMC milik Korlantas Polri, Selasa (27/6). Hal ini dilakukan Budi guna mengecek langsung sekaligus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan sejumlah pihak terkait guna mengantisipasi lonjakan kepadatan arus balik kendaraan yang diperkirakan akan terjadi pada H+4 dan H+5 Lebaran atau pada Jumat dan Sabtu minggu ini.

Tiba di NTMC Menhub Budi langsung mengecek situasi lalu lintas di 5 titik yaitu di Nagreg-Jawa Barat, Bakauheuni-Lampung, Cikopo-Jawa Barat, Gringsing-Jawa Tengah, dan Mengkreng-Jawa Timur.

“Saya memberikan catatan-catatan bagi semua titik-titik yang kemungkinan akan terjadi kemacetan, satu yang berlaku umum, saya dan atas diskusi banyak pihak memang dirasa perlu untuk melakukan suatu manajemen pembagian waktu dari balik mudik, kita tahu bahwa kecenderungan (masyarakat) semuanya ingin tgl 1 dan 2 Juli. Tapi pada tgl 1 dan 2 Juli semua akan menumpuk. Saat itu, truk juga sudah beroperasi penuh,” kata Menhub Budi.

Oleh karanya Menhub menghimbau kepada seluruh pemudik untuk bisa kembali pada Kamis (29/6) atau H+3 Lebaran.

Pada kesempatan tersebut Menhub kembali mengingatkan pemudik penguna angkutan bus untuk menggunakan bus yang telah lolos pengujian. Untuk itu Menhub Budi telah meminta kepada pihak kepolisian untuk menindak bus-bus yang tidak menggunakan sticker.

“Berkaitan dengan bus yang tidak laik jalan, saya sampaikan kepada semua Kapolda, Kapolres, Direktur Lantas untuk menindak bus yang tidak menggunakan stiker,” ujarnya.

Guna mengantisipasi pemudik sepeda motor, lanjutnya, Menhub menghimbau para pemudik khususnya pemudik sepeda motor untuk memanfaatkan kuota mudik gratis dengan kapal laut dengan titik keberangkatan di Semarang, Jawa Tengah tujuan Jakarta yang mana saat ini kuotanya masih tersisa 70 persen.

Pada kesempatan yang sama Menhub juga menghimbau agar pemudik yang menggunakan angkutan pribadi untuk tidak berlama-lama di rest area, maksimal selama 30 menit. Hal ini dikarenakan jika lebih dari 30 menit maka akan terjadi penyempitan jalan yang bisa menimbulkan kemacetan panjang di ruas tol.

"Kepada pemudik, ada case dimana banyak yg ingin istirahat dan berlama-lama, saya menghimbau pemudik tidak berlama-lama di rest area, dianjurkan cukup 30 menit saja, jangan kita mementingkan diri sendiri, gunakan waktu sesingkat-singkatnya karena tempat itu akan digunakan pengguna jalan lain," kata Menhub Budi.

Terkait hal ini, Menhub mengaku telah berkomunikasi dengan Kapolri dan pengelola jalan tol agar baik dari Kepolisian dan pengelola jalan tol melakukan manajemen pengelolaan untuk membatasi kendaraan yang berhenti terlalu lama di rest area.

Dalam kunjungannya Menhub menyampaikan apresiasi kepada jajaran Kepolisian yang telah menciptakan angkutan mudik berjalan lancar dan tertib,Menhub berharap kondisi ini terus ditingkatkan pada masa arus balik.

Sementara itu, Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Pol Benyamin menyampaikan rencana akan diberlakukan contra flow pada kilometer 68 sampai kilometer 40.

"Masalah contra flow arus balik, rencananya kilometer 68 sampai kilometer 40. Ini untuk hindari rest area di km 42, 52, 62. Jadi kita loloskan itu, terutama dari arah Tol Cipali. Kalau dari arah Cipularang tidak bisa," ujar Benyamin.

Pemberlakuan contra flow ini, lanjutnya akan dilakukan secara situasional macet atau tidaknya jalan tol. Jika lancar contra flow tidak akan diberlakukan. Antisipasi kemacetan lainnya yaitu pihaknya akan membebaskan pembayaran di Gerbang Tol Cikarang Utama jika antrian ke arah Jakarta sudah mencapai 5 kilometer.

"Ga ada skenario buang ke arteri di arus balik. Apabila di Cikarang Utama sampai dengan 5 kilometer ekornya (kemacetan), baru kita loloskan tak berbayar sampai itu mencair. Setelah cair, dikembalikan seperti semula. Lihat volume juga," pungkas Benyamin. (GD/TH/BS/JAB)