(Jakarta, 31/5/2010) Globalisasi otomotif, merupakan tantangan yang dihadapi oleh para penguji kendaraan bermotor untuk meningkatkan kualitasnya seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Imbauan tesebut disampaikan Wamenhub Bambang Susantono, dalam acara “Pertemuan Penguji Kendaraan Bermotor Nasional 2010”, Senin (31/5) di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Wamenhub menjelaskan, dalam globalisasi otomotif, regulasi otomotif yang digunakan adalah regulasi yang dibuat oleh United Nations Economic Commisions for Europe (UNECE), regulasi ini telah disepakati untuk dijadikan pedoman bagi negara- negara Asia yang tergabung dalam APEC dan ASEAN. “Regulasi tersebut  memiliki standar teknis yang tinggi, oleh karena itu kapasitas pribadi seorang penguji kendaraan bermotor harus terus ditingkatkan,” jelas Wamenhub.

Menurut Wamenhub, seorang penguji merupakan salah satu faktor utama dalam menentukan hasil uji kendaraan bermotor, oleh karena itu Kementerian Perhubungan mempunyai aturan tentang kompetensi penguji kendaraan bermotor yang tertuang dalam peraturan Direktur jenderal perhubungan Nomor : Sk.1076/Kp.108/Drjd/2005. “Aturan tersebut mengatur seseorang yang dapat menjadi penguji, dengan adanya aturan tersebut Indonesia diharapkan mampu menciptakan tenaga penguji kendaraan bermotor yang berkualitas dan dapat diandalkan,” imbuhnya.

 Selain itu Wamenhub juga mengemukakan, ada beberapa kendala yang dihadapi unit pelaksana pengujian kendaraan bermotor di daerah akibat terjadinya pemekaran wilayah yang merupakan konsekuensi dari otonomi daerah, Kendala-kendala tersebut antara lain : Penguji kendaraan bermotor yang ada di kabupaten atau kota yang baru tersebut seringkali melakukan pengujian tanpa menggunakan alat uji, penyelenggaran pengujian kendaraaan bermotor yang dilakukan lebih mementingkan orientasi daerah (PAD) daripada maksud dan tujuan penyelengaraan pengujian kendaraan bermotor itu sendiri dan alat uji yang digunakan tidak dirawat dan dikalibrasi secara periodik.

“Kendala-kendala tersebut hendaknya dapat menjadi pemicu semangat penguji, agar dapat tampil lebih baik lagi dikemudian hari,” pungkasnya. (RDH)