JAKARTA – Jika pelaku yang bersangkutan sudah meminta maaf secara tulus, tentu kami tidak berkeberatan memberi maaf dengan ikhlas. Demikian disampaikan Elisabeth Wehantouw, petugas Aviation security (Avsec) Bandara Sam Ratulangi - Manado pada Minggu (9/7).


Sebelumnya, pelaku tindak kekerasan terhadap petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Joice F. Warouw meminta maaf atas insiden penamparan yang terjadi pada Rabu (5/7).


"Saya sudah datang memenuhi panggilan pihak kepolisian Polres Manado di tempat ini. Saya sangat menyesali kejadian di Bandara Sam Ratulangi tanggal 5 Juli 2017 Rabu kemarin. Saya meminta maaf atas kejadian tersebut," ujar Joice F. Warouw, saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta pada Jumat (7/7).


Sementara itu, General Manager Bandara Sam Ratulangi Erik Susanto menegaskan bahwa petugas Avsec bekerja dalam pengawasan Pimpinan dan sudah bekerja sesuai prosedur yang berlaku.

"Petugas Avsec di dalam bekerja diawasi oleh Pimpinan. Petugas kami di lapangan sudah menjalankan pemeriksaan calon penumpang dan barang di bandara sesuai prodedur yang berlaku," ujar Erik.

Pada kesempatan berbeda, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghimbau kepada seluruh masyarakat penumpang pesawat udara untuk dapat kooperatif dalam mentaati aturan perundangan yang berlaku.

“Insiden di Bandara Sam Ratulangi Manado kemarin (5/7) harus kita jadikan pelajaran. Saya himbau kepada penumpang agar bisa kooperatif, ikuti arahan petugas Avsec seperti memasukkan seluruh barang bawaan ke dalam mesin x-ray termasuk jam tangan, handphone, melepas ikat pinggang, dan jaket," ujar Menhub saat ditemui di Jakarta pada Minggu (9/7).

Menhub menambahkan, jika diperlukan, petugas Avsec memiliki hak penuh untuk memeriksa penumpang lebih detail. Hal ini dilakukan demi keselamatan dan keamanan penerbangan. (CRA/TH/BS/JAB)