GRESIK - Dorong produktivitas bongkar-muat barang di pelabuhan, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta para operator pelabuhan untuk meningkatkan fasilitas pelabuhan. Hal ini dikatakan Menhub usai meninjau langsung Pelabuhan Gresik, Jawa Timur, Jumat (9/3).

Pada kesempatan tersebut Menhub berpendapat jika waktu bongkar muat barang 1 buah truk yang mencapai 2 hari karena masih menggunakan sistem manual, dinilai Menhub tidak efektif.

“1 truk perlu waktu bongkar muat 2 hari karena masih manual jadi kalau kita syaratkan tidak boleh manual. Memang ada investasi tapi yang 1 hari menjadi setengah hari sehingga produktivitas pelabuhan jadi baik jadi dengan menambahkan beberapa alat tertentu ini menjadi produktif,” jelas Menhub.

Untuk itu kedepan pihaknya akan memberi syarat bagi operator pelabuhan seperti PT Pelindo untuk menggunakan peralatan yang modern, tidak manual. Terkait hal ini Menhub memperbolehkan operator pelabuhan bekerjasama dengan pihak lain.

“Misal saya punya uang 20 milyar ya sudah beli crane disini jadi si orang (pemakai jasa) itu selain bayar ke PT Pelindo bayar itu (jasa crane), tidak mesti Pelindo, Pelindo bisa kerjasama dengan yang lain,” ungkapnya.

Terkait Pelabuhan Gresik, Menhub berpendapat saat ini Pelabuhan Gresik sudah berkembang dengan baik ditandai dengan banyaknya kapal yang sandar di Pelabuhan Gresik.

“Secara bisnis pelabuhan ini berkembang ditandai dengan banyaknya kapal-kapal yang sandar di sini, kapalnya terisi dengan baik dalam wawancara mereka sangat optimis bahwasanya barangnya terisi dengan konektivitas beberapa pulau khususnya Kalimantan jadi bagus,” ujarnya.

Lebih lanjut Menhub menyebut bisnis (sektor transportasi) itu akan bagus jika disertai dengan upaya mengedepankan aspek keselamatan. Untuk itu Menhub kembali mengingatkan kepada pihak-pihak yang terkait sektor transportasi untuk selalu mengedepankan aspek safety. (GD/TH/LP/BI)