JAKARTA - Pemerintah bersama dengan Stakehokder penerbangan sepakat untuk memberikan insentif yang dapat menurunkan tarif penerbangan dari dan ke 10 Destinasi Pariwisata yaitu Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan Bajo, Lombok, Malang, Manado, Toba (Silangit), Tanjung Pandan dan Tanjung Pinang. Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers bersama dengan operator Bandara Angkasa Pura I dan II dan Maskapai dalam negeri, Sabtu (29/2) di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Dengan insentif yang berasal dari Pemerintah, AP I dan II, Airnav Indonesia dan Pertamina, diskon tarif pesawat yang diberikan maskapai bisa mencapai 40-50 persen.

“Pemerintah memberikan diskon tarif penerbangan sebesar 30 persen ke 10 destinasi wisata," kata Menhub Budi.

Menhub menyebut pemerintah mengalokasikan dana APBN sekitar Rp 500 miliar untuk memberikan diskon tarif sebesar 30 persen. Diskon tarif diberikan kepada 25 persen dari total jumlah penumpang dalam satu penerbangan dari dan ke 10 Destinasi tersebut.

Selain pemerintah, Menhub menyebut sejumlah pihak juga turut mendukung pemberian insentif yaitu : PT. Angkasa Pura I & II memberikan insentif berupa pengurangan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) sebesar 20 persen. Kemudian, AirNav Indonesia akan memberikan insentif pengurangan biaya Pelayanan Jasa Navigasi Penerbangan sebesar 20% (dua puluh persen) pada rute penerbangan dimaksud, yang selanjutnya akan diatur berdasarkan Keputusan Direksi Perum LPPNPI.

Selanjutnya, PT. Pertamina direncanakan akan memberikan potongan harga avtur sebesar 10% (sepuluh persen) yang selanjutnya akan diatur pada Keputusan Direksi PT. Pertamina (Persero).

Menhub menyebut kebijakan ini berlaku mulai bulan Maret 2020 sampai dengan Mei 2020 dan akan dilakukan evaluasi secara berkala.

Sementara itu Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto menjelaskan, pemberian diskon tarif insentif ini diberikan untuk semua penerbangan menuju 10 destinasi wisata.

"(Diskon) tiketnya tidak hanya dari Jakarta saja, dari destinasi manapun sepanjang tujuannya ke 10 destinasi itu diberikan diskon. Kemudian diskonnya untuk pulang-pergi ya. Kita konsisten," sebut Novie.

Novie mengatakan pemberian insentif berupa diskon tarif penerbangan ke 10 destinasi wisata ini bertujuan untuk mendorong sektor pariwisata di 10 destinasi wisata ini sebagai akibat wabah virus COVID-19 atau virus corona.

Lebih lanjut, Novie mengungkapkan, akibat wabah virus tersebut berdampak pada menurunnya jumlah pergerakan pesawat di sejumlah bandara. Seperti di Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Novie menyebut pergerakan pesawat di bandara ini menurun dari semula 470-480 pergerakan pesawat menjadi hanya kurang lebih 400 pergerakan.

Kebijakan pemerintah ini sebagai tindak lanjut hasil Rapat Terbatas dipimpin bapak Presiden pada tanggal 25 Februari 2020 mengenai kesiapan menghadapi penyebaran Virus COVID-19, Kementerian Perhubungan bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif beserta Kementerian/Lembaga terkait akan melakukan upaya stimulus bagi pariwisata Indonesia. Hal ini berkenaan dengan penurunan wisatawan luar negeri dan dalam negeri akibat penyebaran virus corona di seluruh dunia.

Menindaklanjuti kebijakan ini nantinya pemerintah akan mengeluarkan Peraturan Presiden tentang Insentif Bidang Penerbangan Dalam Rangka Menunjang Pariwisata Nasional, dengan melibatkan Kementerian Keuangan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian/Lembaga.

Selain Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto turut hadir mendampingi Dirut PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, Staf Khusus Menhub Bidang Komunikasi Adita Irawati, Wakil Dirut Garuda Indonesia Dony Oskaria, dan perwakilan sejumlah maskapai seperti Lion Air Group, Citilink Indonesia, Air Asia, Sriwijaya Air, dan sejumlah stakeholder terkait sektor transportasi udara. (GD/RDL/YSP)