BANTEN. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan telah memberikan persetujuan terhadap rencana pembangunan Pelabuhan Warnasari. Namun Menhub berpesan agar nantinya Pelabuhan Warnasari dikelola secara bersama-sama antara perusahaan swasta, Pemerintah Kota Cilegon dan PT Pelindo II (Persero).

Dijelaskan Menhub, pengelolaan Pelabuhan Warnasari secara bersama-sama ini dilakukan agar tidak terjadi persaingan tidak sehat antar pengelola pelabuhan dalam satu wilayah.

“Jadi fungsinya sama saja, supaya ada korelasi (antar pelabuhan), bisa dibayangkan kalau satu tempat pelabuhannya banyak (operatornya) terjadi kompetisi akhirnya tidak produktif, padahal kalau ini uang investor kan yang rugi pemerintah juga karena kapasitasnya tidak maksimal,” kata Menhub Budi usai meninjau lokasi dibangunnya Pelabuhan Warnasari yang terletak di Kelurahan Warnasari dan Samangraya, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Sabtu (27/5).

Terminal yang nantinya digunakan untuk kegiatan bongkar muat general cargo dan curah cair ini, disebut oleh PT. Pelabuhan Cilegon Mandiri (Badan Usaha Milik Daerah yang akan membangun dan mengelola Pelabuhan Warnasari) akan dibangun pada tahun 2017 dan diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2019.

Sebagai informasi, Pelabuhan Warnasari adalah pelabuhan yang masih dalam tahap perencanaan, lokasi pelabuhan berada di kawasan industri Krakatau Steel. Luas lahan yang direncanakan untuk pelabuhan sekitar 364.408 m² dari luas lahan yang dimiliki Pemerintah Kota Cilegon seluas 450.000 m².

Turut mendampingi pada kunjungannya kali ini afalah Dirjen Perhubungan Darat Pudji Hartanto, Dirjen Perhubungan Laut A Tonny Budiono dan Walikota Cilegon Tubagus Iman Ariyadi. (GD/TH/BS/JAB)