(Jakarta, 22/1/2010) Dirjen Perhubungan Laut Sunaryo Jum’at 22/1/2010 meresmikan pengoperasian INAPORTNET di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Dalam sambutannya Sunaryo mengajak semua pihak untuk mendukung pengoperasian INAPOR|TNET karena sistem tersebut nantinya diharapkan dapat menjadi faktor pendukung daya saing pelabuhan di Indonesia.  ”Mari kita dukung INAPORTNET, sebab dari sini semua dapat dipercepat. Eksport import dapat dilaksanakan dengan cepat dan tentu kita akan dapat bersanding dengan pelabuhan lain di luar negeri”, kata Sunaryo

INAPORTNET adalah sistem dalam suatu wadah  (portal) yang dapat dioperasikan dan terintegrasi dengan seluruh kegiatan baik pelayanan maupun perizinan (Clearence) dari seluruh instansi yang terkait (other government agencies) yang melaksanakan kegiatan di Pelabuhan. Pada dasarnya penggunaan dari sistem ini ditujukan untuk meningkatkan kinerja penanganan atas kegiatan perdagangan dan lalu lintas barang, terutama percepatan proses port clearence, sehingga memungkinkan pengiriman dokumen melalui satu gateway portal yang dapat diakses dari lokasi atau entitas mereka yang terkoneksi dalam INAPORTNET ini. Sistem ini merupakan juga bagian dari penerapan Indonesia National Single Windows (INSW), INAPORTNET diharapkan telah dapat terintegrasi dalam portal INSW sebelum penerapan INSW pada tanggal 29 Januari 2010 mendatang.

Sunaryo menyatakan bahwa sistem ini mempunyai nilai tambah dari segi finansial dan keterbukaan. “Dengan sistem ini maka semua akan terbuka sehingga tidak ada lagi pungli”, tegasnya. Lebih lanjut Sunaryo menjelaskan akan ada tiga hal mendasar yang harus dimonitor sebagai parameter keberhasilan program ini, yaitu: kecepatan waktu, keterbukaan dan pengembangan proses kegiatan pengiriman barang di pelabuhan. Dengan adanya sistem ini maka seluruh proses pelayanan dan perizinan pelayaran serta perkapalan akan berjalan dengan cepat sebab dilakukan secara online. ”Para pengguna jasa tidak akan mengalami kesulitan, sehingga waktu akan semakin pendek, dengan waktu semakin pendek, sudah tentu akan terjadi efisiensi dari biaya yang dikeluarkan”, paparnya.

INAPORTNET juga menuntut keterbukaan sebab dengan sistem online segala sesuatu akan lebih terbuka. Oleh karenanya Dirjen Laut mengingatkan para jajarannya untuk tidak main-main, ”Dapat dikatakan bahwa INAPORTNET adalah bagian dari wujud tanggung jawab kita untuk menciptakan aparatur yang jujur dan bersih”. Selama ini, takaran pelabuhan Indonesia untuk bersaing dengan pihak luar negeri selalu terbungkus dalam wacana, dan Pemerintah tidak menghendaki wacana tersebut terus berlanjut hanya menjadi wacana saja.

Peresmian peluncuran INAPORTNET ini dihadiri oleh berbagai kalangan seperti para staff dan pejabat Ditjen Perhubungan Laut, Adpel Tanjung Priok beserta jajarannya, para pengusaha pelayaran, pengurus dan anggota INSA, manajemen dan direksi Pelindo serta  Deputi Menkoperekonomian dan Kementerian Keuangan. Pada akhir pengarahannya, Sunaryo juga menginstruksikan agar para Adpel melakukan sosialisasi perihal INAPORTNET ini kepada masyarakat serta pengusaha dan pelaku industri pelayaran dikarenakan banyak masyarakat yang belum  mengetahui dan memahami perihal sistem baru tersebut. ”Sistem ini merupakan wujud bahwa pemerintah selalu mempunyai komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat, khususnya masyarakat Maritim”, ujar Sunaryo. Hal tersebut sejalan dengan motto baru Ditjen Perhubungan Laut, bahwa Jajaran Perhubungan Laut siap menjadi mitra terpercaya bagi pelaku usaha dalam transportasi (BRD/RF)