LONDON (27/11) - Jelang Pemilihan Anggota Dewan IMO Periode 2020-2021 yang tinggal beberapa hari lagi, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi yang sedang berada di London terus melakukan pendekatan kepada negara-negara anggota dewan IMO untuk menggalang dukungan suara bagi Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu melakukan pertemuan bilateral antara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dengan Menteri Infrastruktur Swedia Thomas Eneroth pada Selasa (26/11).

Pada pertemuan yang dilakukan di sela-sela jalannya Sidang Majelis International Maritime Organization (IMO) ke-31 yang digelar di Kantor Pusat IMO di London Inggris, Menhub secara khusus menyampaikan kepada pihak Swedia untuk mendukung Indonesia dalam pencalonan kembali menjadi Anggota Dewan IMO Kategori C dan juga mendukung pencalonan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Indonesia menjadi ekxternal auditor IMO.

“Dengan dukungan Swedia terhadap Indonesia, saya percaya dapat mempererat kerjasama yang telah terjalin antara kedua negara,” jelas Menhub.

Menhub mengatakan, hubungan antar kedua negara sangat baik. Khusus di bidang Transportasi, telah terjalin kerjasama sejak tahun 2016 dengan ditandatanganinya Letter of Intent on Transportation antara Kementerian Perhubungan Indonesia dengan Ministry of Enterprises and Inovation of Sweden.

Kerjasama antar kedua negara berlanjut dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding antara 2 negara pada bulan Mei 2019 di Bogor, yang mencakup kerajasama di bidang transportasi udara, darat, laut, kereta api, dan juga terkait peningkatan kapasitas SDM di bidang transportasi.

Selain itu, Indonesia telah menjalin beberapa kerjasama dengan Swedia, antara lain di sektor transportasi udara, Indonesia dan Swedia telah menandatangani Air Transport Agreement di Copenhagen pada tahun 1971.

“Akan sangat baik jika Indonesia dan Swedia dapat menindaklanjuti Perjanjian yang telah ditandatangani tersebut untuk dapat menjadi kerangka kerjasama di masa mendatang di bidang transportasi,” ujarnya.

Swedia juga terkenal memiliki teknologi yang modern dan inovatif di bidang perkeretapaian, meliputi kendaraan LRT, lokomotif, hingga kereta berkecepatan tinggi.

Menhub mengatakan, akan menggali peluang kerjasama lebih lanjut di bidang perkeretapian, dimana sebelumnya telah terjalin kerjasama antara PT. INKA dan PT. KAI dengan perusahaan-perusahaan di Swedia.

Selain itu, di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Indonesia dan Swedia juga telah memiliki kerjasama di bidang Edukasi dan Training.

“Kementerian Perhubungan telah bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada untuk memberikan beasiswa bagi pegawai Kementerian Perhubungan untuk mengikuti Master Program di sejumlah universitas di Swedia seperti World Maritime University, Lund University, Karlstad University, dan Linkoping University,” jelas Budi.

Pada tahun ini Indonesia bersaing dengan 25 negara untuk mendapatkan salah satu kursi dari 20 kursi yang tersedia guna menjadi anggota dewan IMO Kategori C Periode 2020-2021. Indonesia menargetkan dapat menggalang sedikitnya 135 dukungan dari 174 negara anggota IMO agar bisa masuk menjadi Dewan IMO Kategori C. Saat ini Indonesia telah menerima 111 dari 174 negara anggota IMO. Pada periode 2018-2019, Indonesia berada di posisi ke-9 dengan meraih jumlah dukungan dari 132 negara anggota IMO.

Turut hadir beserta Menteri Perhubungan pada pertemuan dimaksud Dirjen Perhubungan Laut Agus H. Purnomo, Kepala Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kerjasama Internasional Agus Saptono, Atase Perhubungan RI di London dan sejumlah delegasi Indonesia. (RDL/YSP/HA)