(Jakarta, 21/1/1011) Kapal-kapal patroli Pangkalan Armada Penjaga Laut dan Pantai (PLP)  Tanjung Prok berhasil menyelamatkan kapal-kapal yang larat dan kandas akibat gelombang tinggi dan angin kecang saat berlabuh di perairan Pelabuhan Tanjung Priok.

Peristiwa yang terjadi pada tanggal 16-18/1,  mengakibat sebanyak 16 kapal  larat, namun tidak mengalami keadaan yang parah dan akhirnya bisa ditarik ke lokasi yang lebih aman.

Menghadapi cuaca ekstrem yang ditandai dengan gelombang tinggi dan angin kencang, Kepala Pangkalan Armada PLP Tanjung Priok, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla), Kementerian Perhubungan,  Nafri menyatakan, kegiatan penyelamatan dilakukan oleh armada PLP Tanjung Priok, setelah mendapatkan informasi adanya sejumlah kapal yang sedang berlabuh mengalami masalah. Bahkan, ada juga kapal di dalam pelabuhan yang kandas.

”Sejak beberapa hari ini kapal patroli memang disiapkan untuk menghadapi keadaan di perairan akibat cuaca baruk. Ternyata cuaca buruk beberapa waktu lalu membuat kapal-kapal yang sedang berlabuh menghadapi masalah,” ungkapnya.
Untuk itu ia berharap pada operator kapal yang kapalnya sedang berlabuh  hendaknya menempatkan awak kapal dengan cukup dan mesin dalam keadaan hidup ketika cuaca mulai memburuk.

“Karena jika mendadak cuaca berubah ekstrem, awak kapal bisa melakukan kegiatan mengantisipasi sehingga terhindar dari keadaan yang tidak dinginkan,” ungkap Nafri, Jum’at (21/1).

Kapal-kapal yang larat itu, kata Nafri terkena angin yang kecepatannya bisa mencapai 40 knot perjam dengan gelombang tinggi mencapai 4 meter lebih. Kegiatan penyelamatan dilaukan Pangkalan Armada PLP Tanjung Priok dengan menggunakan dua kapal patroli yakni KN 209 dan Katamaran serta satu buah perahu karet.

Kapal-kapal yang larat itu diantaranya, TB Monaco dan Tk Pacifik Bahari larat dari buoy barat ke buoy timur, TB Delta 2 dan Tk Satu Jaya larat dari buoy timur ke buoy timur, Tk DPS-2788 kandas di dam buoy timur,  TB Putra Samudera  mengalami jangkar larat namun buritan terikat di buoy, TB MBS-51 dan Tk MBS 271, TB Oni dan Tk Ilir Jaya, TB Tenaga Maju dan Tk MAM 3001.

“Keadaan cuaca ekstrem ini harus diantisipasi dalam beberapa waktu ke depan ini. Selain itu operator dan awak kapal harus memperhatikan informasi dari Badan Meterorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), agar bisa cepat mengatahui adanya perubahan cuaca, sehingga bisa cepat melakukan antisipasi jika keadaan cuca memburuk,” tandasnya.

Selain melakukan penyelamatan, Pangkalan Armada PLP Tanjung Priok juga menemukan kapal yang dalam keadaan terdampar di dam. Sudah lama kapal tersebut tidak dipindahkan, padahal keadaan itu mengganggu kegiatan kapal  di dalam pelabuhan Tanjung Priok, kapal yang terdampar di dam sebelah barat pelabuhan  adalah KFC Andika Mitra Express dan LCT Niaga 58 di bagian kolamnya. “Seharusnya pemilik kapal dan pihak pelabuhan secepatnya menarik kapal tersebut ke lokasi lain yang lebih aman,” ungkapnya. (AB)