JAKARTA - Gelaran Transhub Challenge melahirkan inovasi teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja transportasi Indonesia. Dalam kesempatan ini, Menteri Perhubungan (Menhub) turut serta memberikan pembina bagi para pemenang ajang Transhub Challenge.

"Saya ingin inovasi yang telah dihasilkan dari para pemenang dapat diterapkan di berbagai institusi, seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan lain sebagainya. Inovasi ini harus diimplementasikan dengan baik demi terciptanya keamanan dan keselamatan transportasi. Maka dari itu saya akan memberikan pembina bagi para pemenang," ungkap Menhub dalam acara Penganugerahan Pemenang Lomba Transhub Challenge di Hotel Arya Duta, Kamis (13/9).

Menhub menuturkan bahwa akan melakukan tindaklanjut dari hasil inovasi para pemenang seperti membentuk komunitas untuk saling berdiskusi satu sama lain. Tak hanya antar peserta namun juga dengan pembina mereka.

"Setelah menang, ini tidak akan berhenti di sini. Kita akan membuat suatu komunitas diskusi. Harapannya ini segera dibentuk. Kementerian Perhubungan memiliki 250 staf terbaik dari eselon III dan IV untuk berdiskusi bersama para pemenang. Perusahaan-perusahaan nantinya juga bisa dengan mudah menggunakaan perangkat baru ini sehingga masalah-masalah transportasi dapat terselesaikan," tutur Menhub.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan Sugihardjo menuturkan bahwa inovasi dari para pemenang akan diimplementasikan dengan baik. Berbagai langkah-langkah untuk menjembatani kebutuhan pengembangan dan implementasi ide bisnis ini akan segera dilakukan.

"Badan Penelitian dan Pengembangan menginisiasi wadah Transhub Community yang akan menampung peserta Transhub Challenge dan akan diadakan berbagai kegiatan seperti knowledge sharing, networking, update informasi melalui webinar (seminar dengan web) untuk berbagi informasi," jelasnya.

Dijelaskan Menhub pula bahwa peran pembina membantu dari segi manajerial, finansial, dan pengembangan lebih lanjut atau membuka peluang untuk bermitra bisnis lebih lanjut. Menhub pun menindaklanjuti inovasi ini dengan menunjuk beberapa institusi untuk menjadi pembina.

"Saya berharap para finalis segera mendapatkan bapak angkatnya (pembina). Saya ingin tunjuk untuk finalis kategori mahasiswa pertama yang mengusung teknologi SharC akan dibina oleh Blue Bird, Finalis kedua yang mengusung CONsecure akan dibina oleh Pelni, dan yang ketiga membuat teknologi Nitih-Nitih akan dibina oleh Damri," terang Menhub.

"Untuk kategori umum finalis pertama yang membuat Log-In akan dibina oleh BRI, yang kedua dengan teknologi Trainsity akan dibina oleh PT KAI, dan pemenang ketiga membuat teknologi Mata Garuda akan dibina oleh Garuda Indonesia," tambahnya.

Nantinya, kegiatan Transhub Challenge akan ditindaklanjuti sampai tahun depan serta akan ada kegiatan serupa pula. Kegiatan ini diinisiasi langsung oleh Menhub untuk menghimpun para pelaku startup menyelesaikan masalah transportasi

"Saya menginisiasi hal ini agar Badan Litbang Perhubungan tidak bekerja sendirian yaitu dengan mahasiswa dan masyarakat umum lainnya. Jadi terjun pada realitas kompetisi kreatif. Seperti, menghimpun data transportasi yang berguna bagi pengambil kebijakan demi peningkatan keselamatan dan keamanan transportasi," tuturnya.

Sebagai informasi, lomba ini baru pertama kali dilakukan namun sudah 214 ide bisnis ikut mendaftar. Lomba ini akan menjadi kegiatan tahunan dari Balitbang Kemenhub. Pada gelaran ini, Menhub juga memberikan hadiah kepada para pemenang. Pemenang terdiri dari 3 finalis kategori mahasiswa dan 3 finalis kategori umum. Nantinya, kegiatan ini akan terus ditindaklanjuti hingga tahun berikutnya dan akan digelar kembali kegiatan serupa.

Turut hadir dalam acara ini yaitu Mantan Menteri Perhubungan Budi Muliawan Suyitno sebagai Tim Penilai Kategori Mahasiswa, Sekretaris Jenderal Kemenhub Djoko Sasono, Guru Besar ITB Suhono Supangkat selaku perwakilan Tim Penilai Kategori Umum, serta pejabat dilingkungan Kementerian Perhubungan. (BNK/TH/RK/BI)