MAMUJU – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melanjutkan kunjungan kerja ke Mamuju, Sulawesi Barat untuk mencanangkan tol laut di Pelabuhan Belang-Belang pada Selasa (9/5). Pencanangan tol laut tersebut bertujuan agar barang dari dan ke Mamuju terdistribusi dengan baik, sehingga disparitas harga dapat ditekan. Kedatangan Menhub hari ini disambut oleh Plt Gubernur Sulawesi Barat, Carlo B. Tewu.

Dalam kunjungannya, Menhub mengapresiasi antusiasme Gubernur Mamuju dan jajarannya untuk membangkitkan perekonomian masyarakat Mamuju. Menhub optimis dengan kerja keras dan kekompakan masyarakatnya, Mamuju bisa mendapatkan keuntungan lebih cepat.

“Pelabuhan Belang-Belang Mamuju cukup dikenal, familiar bagi masyarakat Jakarta, tidak susah memasarkan kepada investor untuk menanamkan modal di sini. Daerah ini masih punya kesempatan, dengan kerja keras dan kekompakan, maka akan mendapatkan percepatan keuntungan finansial, ekonomi dan sosial bagi masyarakat,” jelas Menhub optimis.

Menhub menyatakan sebagai provinsi yang relatif baru, Sulawesi Barat memiliki potensi yang luar biasa. Untuk itu, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan wajib memberikan dukungan atas potensi yang ada, seperti fasilitas tol laut.

“Kita sengaja memberikan fasilitas tol laut ke Mamuju, agar harga barang-barang di sini bisa ditekan dan potensi devisa, potensi barang-barang yang dijual ke luar bisa langsung dikirimkan dari sini,” jelas Menhub.

Supaya distribusi barang dari dan ke Mamuju menjadi lebih baik, Menhub menyarankan dibangun semacam rumah logistik, yakni Rumah Kita yang berfungsi untuk mengumpulkan barang dan mendistribusikannya secara bertahap.

“Saya minta kepada Kadin (Kepala Dinas) agar Rumah Kita dapat dikelola dengan baik, supaya dapat berdiri sendiri. Apabila kita kirim gula, itu bukan barang dari pedagang di sini, tapi distributor dari Jawa. Rumah Kita ini mendistribusikan secara bertahap sesuai kebutuhan masyarakat, supaya bisa dikontrol,” jelas Menhub.

Menhub berharap program tol laut ini berhasil, karena ini menjadi salah satu indikator daerah Mamuju untuk dapat berkembang lebih baik.

“Saya berharap masyarakat Mamuju dapat bahu-membahu membantu agar fasilitas tol laut dapat berhasil dan bermakna bagi masyarakat,” ujar Menhub.

Sementara itu, Plt Gubernur Sulawesi Barat Carlo B. Tewu menyatakan kedatangan Menhub hari ini memberikan angin segar bagi masyarakat Mamuju.

“Kedatangan Bapak Menteri membawa angin segar bagi kami. Ke depannya, kami akan semakin baik dalam menyejahterakan masyarakat,” tutup Carlo.

Sebagai informasi, Pelabuhan Belang-Belang berada di dalam jaringan trayek T-8 penyelenggaraan angkutan barang di laut (tol laut) tahun 2017. Trayek yang dilayani oleh PT Luas Line dengan nilai kontrak sebesar Rp.7.668.414.201 ini mulai berlayar pada tanggal 11 Maret 2017. Jaringan trayek T8 berawal dari Tanjung Perak – Belang-Belang – Sengatta – Pulau Sebatik – Tanjung Perak dengan jarak tempuh 1880 Mil dan dilayari dalam waktu 16 hari. Kapal yang digunakan dalam trayek T-8 adalah type 500 DWT. Ditargetkan hingga 31 Desember 2017, trayek T-8 akan dilayari kapal tol laut sebanyak 22 perjalanan. (CRA/TH/BS/JAB)