(Jakarta, 26/4/201) Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Sorong , Papua, mulai  menerima taruna Diklat Pendidikan (DP) IV angkatan pertama tahun ini, untuk jurusan teknika dan nautika.

“Dengan begitu, maka taruna yang berasal dari kawasan Papua dan Indonesia bagian timur lainnya bisa lebih dekat menempuh pendidikan pelayarannya,” ungkap  Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan, Capt. Bobby R. Mamahit, di Pelabuhan Tanjung Priok usai mengikti pelepasan KM lawit ke Kepulauan  Mentawai, Sumatera Barat, Selasa (26/4).

Selama ini untuk pendidikan pelaut yang berada di kawasan Indonesia bagian timur mengandalkan pendidikan di Makassar. Karena di kota tersebut terdapat dua lembaga pendidikan pelayaran yakni BP2IP Barombong dan Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar.  BP2IP Barombong menyelenggarakan program DP IV, sedangkan PIP  Makassar menyelenggarakan DP III.

Menurut Capt. Bobby R. Mamahit,  pembukaan pendidikan DP IV baru bisa berlangsung  tahun ini karena  pembangunan sarana asrama  untuk taruna sudah selesai dan bisa dimanfaatkan untuk taruna baru.

“Untuk sarana lainnya sudah  tersedia  seperti laboratorium bahasa, peralatan praktek bagian teknik dan  simulator navigasi. Tapi karena sistem pendidikan pelayaran yang dilakukan pemerintah mewajibkan masuk asrama, maka untuk menerima taruna baru harus tersedia asramanya terlebih dahulu. Dan tahun ini pembangunan asrama selesai sebelum penerimaan taruna baru,” papar Capt. Bobby.

BP2IP Sorong sudah beroperasi  sejak tahun 2008, dengan membuka program  penjenjangan DP  Tingkat Dasar , DP V dan DP IV,  serta  pendidikan keterampilan (proviency) seperti Basic Safety Training (BST).

Kepala BP2IP Sorong, Capt. Sidratul Mutaha menyatakan untuk taruna angkatan pertama yang akan diterima sebanyak  60 taruna masing-masing  jurusan 30 taruna. (AB)