Jakarta. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi ide cemerlang PT ASDP Indonesia Ferry untuk mengurai kemacetan yang seringkali terjadi pada musim mudik Lebaran khususnya di Pelabuhan Merak, Banten. Pada musim mudik tahun 2017 PT ASDP Indonesia Ferry memberlakukan dua kebijakan yaitu adanya pengumpulan kendaraan roda-2 pada satu titik dan penjualan tiket kapal secara online.

“Merak juga ada suatu yang signifikan, ada dua pemikiran yang cemerlang dari PT ASDP Indonesia Ferry, satu motor dikumpulkan di dermaga 6 biasanya saling salib, motor cukup ditakuti, yang kedua (tiket) online,” kata Menhub Budi di Jakarta (24/6).

Dijelaskan Menhub dengan adanya penjualan tiket secara online ini dapat mempermudah masyarakat sehingga masyarakat dapat memprediksi keberangkatan menuju pelabuhan. Meskipun dianggap belum maksimal tapi Menhub mengatakan ini merupakan langkah yang baik.

“Belum maksimal tapi bagus, saya pantau sampai malam hari, beberapa hari ini baik, bahkan pagi hari (antrian) sudah kosong,” ujarnya.

Pada masa angkutan Lebaran tahun ini Menhub Budi secara tegas menyebutkan hanya kapal yang memiliki kecepatan di atas 15 knot yang bisa beroperasi.

“Kita juga secara tegas yang bisa beroperasi yang punya kecepatan di atas 15 knot dan yang besar, yang kecil tidak boleh beroperasi,” tegas Menhub.

Puncak arus mudik di Pelabuhan Merak terjadi pada Jumat, 23 Juni 2017 atau H-2 Lebaran. Berdasar data H-10 s.d. H-1 dari Posko PT ASDP Indonesia Ferry yang berada di Pos Koordinasi Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2017 (1438 H) Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, disebutkan terdapat total 172.875 penumpang yang menyeberang melalui Pelabuhan Merak. Angka ini naik dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 140.684 orang.

Begitupun dengan jumlah kendaraan tahun 2016 kendaraan yang melalui Pelabuhan Merak pada H-2 sebanyak 29.642 unit. Angka ini meningkat pada H-2 tahun ini dimana jumlah kendaraan yang melalui Pelabuhan Merak menembus angka 39.476 unit, yang terdiri dari sepeda motor roda-2 sebanyak 21.407 unit, roda-4 sebanyak 16.870 unit, bus 751 unit, dan truk 448 unit. (GD/TH/BS/JAB)