Tangerang - Sejak diberlakukannya larangan penjualan tiket penerbangan di terminal, kondisi bandara terbesar di Indonesia ini terlihat sangat tertib. Di Terminal 1 tempat keberangkatan maskapai penerbangan low cost carrier (LCC) yang selama ini terlihat ramai calon penumpang membeli tiket tidak terlihat kerumunan orang. Begitu juga para calo tiket tidak terlihat berada di Terminal 1.
Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Otoritas Bandara (Otban) Wilayah 1 Kementerian Perhubungan Israful Hayat mengakui, setelah ditiadakannya penjualan tiket di terminal, suasana Bandara Soekarno Hatta, tampak tertib, tidak ada kerumunan orang untuk membeli tiket penerbangan. "Dampaknya, para calo tiket yang selama ini ada di sekitar loket pembelian tiket sudah tidak terlihat," ujar Israful di Terminal 1B Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu (4/3).
Ia mengakui, meskipun tidak bisa hilang semua, keberadaan calo tiket yang selama ini menimbulkan ketidaktertiban dan merugikan masyarakat, para calo sudah tidak bisa lagi membeli tiket ke petugas maskapai kemudian dijual kepada calon penumpang.
"Kalau dulu bisa kerjasama dengan oknum maskapai bisa ambil tiket lalu dijual kepada konsumen, baru membayar kepada maskapai. Tetapi sekarang harus beli secara online dan bayar tunai. Resikonya sangat besar, jika tidak laku, menderita kerugian," papar Israful.
Hal yang sama juga diakui Meidy Elias, Brand Manager maskapai Sriwijaya Air.
Ia mengatakan, sejak ditiadakan loket penjualan tiket di terminal, jarang terlihat calo. "Tapi pada jam-jam tertentu masih ada, berdiri di depan Customer Service Center Sriwijaya Air," ungkap Meidy.
Meski demikian, tegas Meidy, para calo tersebut tidak akan bisa membeli tiket untuk dijual kepada calon penumpang Sriwijaya Air. "Jika mereka (para calo), terlihat di depan, petugas security kami, secara halus meminta mereka untuk pergi," tambah Meidy.
Lebih Cepat
Mulai 1 Maret 2015, maskapai tidak lagi menjual tiket di terminal dan loket tersebut diubah menjadi Customer Service Center. Sriwijaya Air telah mengubah design loket penjualan tiket menjadi ruang pelayanan pelanggan.
"Kami sediakan komputer dengan enam orang karyawan untuk melayani calon penumpang ," jelas Meidy.
Bagi penumpang yang berangkat mendadak juga bisa membeli secara online di Customer Service Center secara non tunai.
"Kami juga bisa melayani penjualan tiket go show secara online non tunai," tambah Meidy.
Salah seorang calon penumpang, Arum mengakui, pelayanan maskapai saat ini sudah menunjukkan perbaikan.
"Pelayanannya cepat dan efisien," kata Arum.
Namun menurut Arum yang akan berangkat ke Palembang ini, masih perlu informasi yang lebih lengkap di Bandara mengenai pusat layanan pelanggan. "Informasinya masih kurang. Belum ada petunjuk mengenai pusat layanan pelanggan," papar Arum. (SNO)