(Manado, 26/8/2013) Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara tengah dilalukan pembenahan dengan melakukan peningkatan kapasitas terminal penumpangnya dan runway. PT Angkasa Pura I (Persero) sebagai pengelola bandara menyiapkan rencana induk untuk pengembangannya dan segera melaksanakan pembangunan.

Untuk terminal penumpang, pembangunannya akan meningkatkan kapasitas dari saat ini 1,4 juta orang menjadi 3,5 juta. Sedangkan untuk runway akan diperpanjang 150 meter.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Herry Bakti S Gumay menuturkan, untuk pengembangan bandara ini pihak AP I masih proses pembuatan masterplan, sehingga baru tahun depan proyek pengembangan dimulai.

"Dalam beberapa bulan ini akan dibuatkan  revisi masterplan dulu setelah itu baru dikerjakan dan memutuskan pembangunan tahap ultimate. Pemda setempat juga  ada rencana juga untuk memotong bukit agar lebih memudahkan pesawat pada saat melakukan take off," urai Herry usai mengikuti Peresmian Angkutan Pemadu Moda di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Senin (26/8).

Herry mengemukakan, pada perencanaan awal pengembangan dibagi dalam tiga tahapan dan saat ini sudah dilakukan tahap I. Akan tetapi, saat revisi dilakukan, direncanakan tidak akan ada tahap kedua namun langsung ke tahap ultimate.

Sesuai dengan master plan Keputusan Menteri Perhubungan (KP 607/2011) untuk luas terminal penumpang internasional dan domestik saat ini seluas 20.093 m2. Pengembangan pada tahap 1 akan menjadi 22ribu m2 dan akan dikembangkan menjadi 50ribu m2 di tahap ultimate.

Selain terminal, untuk apron atau tempat parkir pesawat pun akan dikembangkan dari 70.306 m2 menjadi 163.500 m2 sehingga akan meningkatkan kapasitas bagi pesawat yang akan parkir di bandara yang menjadi pintu gerbang utara Asia Pasifik tersebut.

"Saat ini total pesawat parkir 11 pesawat terdiri dari wide body atau boeing 767-300 dua unit, narrow body atau Boeing 737-400 sembilan unit. Nantinya bila sudah selesai perluasannya maka akan menjadi 24 pesawat yang terdiri dari wide body enam pesawat dan narrow body 18 pesawat," kata Herry.

Pengembangan bandara Sam Ratulangi ditambahkan Herry dilakukan mengingat jumlah kepadatan saat ini sudah mencapai 77% dari kapasitas bandara yang ada. Tiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah pesawat (aircraft) sebesar 13% dan penumpang 11% sehingga sudah saatnya dikembangkan agar siap menghadapi pertumbuhan dengan maksimal.

Menteri Perhubungan EE. Mangindaan  mengatakan, bandara Sam Ratulangi harus terhubung dengan pelabuhan Bitung yang telah ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus dan sebagai internasional hub port (IHP).

"Oleh karena itu, saya berharap kepada semua pihak agar jangan berpikir single moda saja namun multimoda untuk meningkatkan konektivitas," ujar Menhub. (CHAN)