Indonesia memasuki kembali babak baru industri kedirgantaraan. PT Dirgantara Indonesia (PT DI) yang selama ini dianggap sudah tenggelam, kembali bangkit. Dengan menggandeng Airbus Military, PT DI segera meluncurkan pesawat Airbus Military C212-400 versi upgrade. Pengiriman pesawat perdana jenis ini akan dilakukan dalam 18 bulan mendatang atau sekitar pertengahan 2014.
PT. DI menargetkan produksi 5-6 unit pesawat per tahun. BUMN tersebut membidik pasar sipil dan militer. Potensi pasar segmen ini diperkirakan mencapai 400-450 unit pesawat dalam 10 tahun ke depan. Pasar yang potensial antara lain Thailand, Papua Nugini, Indonesia, Malaysia, Madagaskar, dan negara Asia Pasifik lain.
Pesawat model baru ini dilengkapi avionik digital dan sistem autopilot terkini yang mampu membawa 28 penumpang. Kapasitas ini lebih tinggi dibanding versi sebelumnya yang hanya dapat membawa 25 penumpang.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) perlu ikut menyosialisasikan keandalan pesawat Airbus Military C212-400 versi upgrade untuk penerbangan sipil dan menyampaikan harapan agar maskapai penerbangan nasional (baik carter maupun reguler) dan para pengusaha serta perusahaan-perusahaan di dalam negeri menggunakan pesawat tersebut. Sesuai spesifikasinya, pesawat Airbus Military C212-400 versi upgrade cocok digunakan untuk melayani rute penerbangan perintis, terutama di kawasan timur Indonesia, melayani mobilitas di perusahaan-perusahaan swasta dan BUMN, terutama perusahaan pertambangan dan perkebunan, atau keperluan lain yang bersifat pribadi. (JAB)