(Jakarta,  19/09/09) Jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat atau lebih pada puncak mudik, Jumat, 18 September 2009 meningkat 10 persen dari tahun sebelumnya. Sementara pemudik motor pada Jumat kemarin turun 36 persen dari tahun sebelumnya.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Departemen Perhubungan Bambang S Ervan mengatakan dipastikan untuk jalur darat, Jumat merupakan puncak mudik lebaran tahun ini. "Kami sudah bandingkan arus kendaraan roda dua dan roda empat antara Kamis dan Jumat, Jumat adalah puncak mudik," katanya di Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2009.        

Bambang mengatakan untuk kendaraan roda dua (sepeda motor) yang keluar dari Sadang, Cikopo, Merak, Cianjur, Ciamis sebanyak 69.390 unit sepeda motor.  Sedangkan jumlah motor dari Jakarta yang masuk ke empat daerah tersebut sebanyak 52.204 unit sehingga totalnya 121.594 unit. Sementara pada H-3 Jumat, jumlah arus mudik sepeda motor yang keluar-masuk dari dan ke empat daerah tersebut menjadi 125.410 unit sepeda motor.

Untuk kendaraan  roda empat pada Kamis, 17 September 2009, jumlah yang keluar dari empat titik terdata 60.095 atau turun 7,97 persen dari 2008 sebesar 64.875 unit. Sementara, jumlah kendaraan roda empat asal Jakarta yang masuk ke empat titik naik 73 persen atau 33.901 unit. Total jumlah kendaraan yang keluar-masuk sebanyak 93.996 unit mobil atau naik 10 persen dari tahun lalu.

Pada H-3, Jumat 18 September 2009 hingga pukul 24.00 WIB, arus keluar-masuk kendaraan masing-masing meningkat 24  dan 16,7 persen dengan total kendaraan 106.419 unit mobil.

Lonjakan kendaraan yang meningkat membuat arus kendaraan sempat terhenti selama lima jam sejak pukul 00.00 hingga 05.00 WIB Sabtu, 19 September 2009. Dirjen Perhubungan Darat  Hubdat Suroyo Aliemoeso yang meninjau ke lokasi dalam pesan singkatnya mengatakan arus kendaraan di  Nagrek sudah bergerak  kembali. "Lokasi macet berada di depan tol Cileunyi," katanya.  Adapun jalur arah Pantai Utara Jawa dan arus di pelabuhan penyeberangan Merak, Banten, lancar.

Bambang S Ervan menambahkan, meskipun puncak arus mudik telah terjadi, namun bukan berarati potensi kemacetan menurun pada hari Lebaran pertama dan kedua. Potensi kemacetan ditimbulkan oleh pergerakan masyarakat yang hendak bersialturahmi dari satu kota ke kota lain,"imbuhnya. (DIP)