JAKARTA - Aksesibilitas di ruang publik bagi kaum disabilitas masih menjadi persoalan utama yang mereka hadapi sekarang ini. Meski telah ada seperangkat aturan hukum yang memfasilitasi kebutuhan khusus mereka, namun yang terjadi pada kenyataannya belum banyak ruang publik yang menyediakan fasilitas baik fisik maupun non fisik untuk mempermudah aktifitas mereka.

Kementerian Perhubungan sebagai regulator yang membidangi urusan transportasi, pada Selasa, 10 September 2019 mengajak para penyandang disabilitas yang berjumlah kurang lebih 40 orang, terdiri dari berbagai penyandang disabilitas melakukan kegiatan sosialisasi pengenalan sarana transportasi dengan mengunjungi ke beberapa sarana transportasi darat dan laut seperti Stasiun Kereta Api Tanjung Priok, Terminal Bus Tanjung Priok dan Pelabuhan Tanjung Priok.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pusat Pengelola Transportasi Berkelanjutan (PPTB) Kementerian Perhubungan dengan tema Bhakti Nyata Insan Perhubungan, Wujudkan Transportasi Ramah Disabilitas yang merupakan rangkaian dari Hari Perhubungan Nasional.

Kepala PPTB Raden Ari Widianto mengatakan tujuan kegiatan sosialisasi ini adalah para penyandang disabilitas di minta untuk melihat, meninjau, mencatat serta mengevaluasi apa saja kekurangan dan kelebihan dari lokasi sarana, prasarana transportasi darat, laut, udara dan perkeretaapian yang dikunjungi untuk para disabilitas.Dalam kunjungan ke tiga lokasi tersebut, para disabilitas meninjau berbagai fasilitas yang disediakan untuk para disabilitas, diantaranya ketersediaan toilet untuk kaum disabilitas, guiding block yang berfungsi penuntun bagi tunanetra, maupun ramp yang berfungsi sebagai pengganti tangga bagi penyandang kursi roda. Para peserta juga berkesempatan untuk berdialog secara langsung dengan para operator pengelola terkait fasilitas ramah disabilitas yang mereka butuhkan.

Para peserta menilai, meskipun kondisi yang ada belum sepenuhnya ideal, namun telah sangat membantu. Mereka berharap masukan-masukan yang diberikan dapat diwujudkan sehingga aksesibilitas transportasi umum bagi penyandang disabilitas semakin tinggi.


Rencananya pada Rabu ini para penyandang disabilitas juga akan mengunjungi Bandara Internasional Soekarno Hatta serta akan mencoba menaiki Kereta Api Bandara Raillink.

“Hasil dari kunjungan itu semua nantinya akan ada FGD dan diskusi dari para narasumber serta penyandang disabilitas guna mendapatkan masukan dan evaluasi selama kunjungan di sana,” ungkap Raden Ari. (DWN/TSA/BW)