(Jakarta, 11/09/09) Untuk menjaga keselamatan angkutan lebaran di jalur pelayaran guna mendukung kelancaran arus mudik Lebaran tahun ini, Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal meminta para Kepala Kantor Adminstrator Pelayaran dan Syahbandar untuk bersikap tegas kepada pengusaha pelayaran rakyat (Pelra).

”Pada saat musim mudik, para nakhoda pelayaran rakyat lebih berani untuk melakukan pelanggaran. Karena itu, Adpel dan Kakanpel harus lebih berani untuk menegaskan aturan demi menjaga keselamatan dan keamanan penumpang. Adpel maupun syahbadar harus benar-benar mengawasi dan jangan memberi izin jika tidak menaati aturan,” ungkap Menhub pada Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran Terpadu 2009 (1430 H) di gedung Dephub, Jakarta, Jumat (11/9).

Keselamatan dan keamanan, papar Menhub, merupakan dua dari tiga pilar yang diamanatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk dijaga selama masa Lebaran tahun ini. Sedangkan satu pilar lainnya adalah pelayanan. ”Tahun lalu, Presiden menilai pelaksanaan Lebaran jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Pada tahun ini, Presiden menekankan kita agar bisa lebih baik lagi,” sambung Menhub.

Dikatakan Menhub, selain 722 armada reguler yang dioperasikan perusahaan-perusahaan besar baik BUMN maupun swasta, akan ada sekitar 2000 unit armada pelayaran rakyat yang turut beroperasi selama lebaran. Menhub mengimbau, para pengusaha pelayaran rakyat turut membantu pemerintah untuk menjaga keselamatan, keamanan, serta kenyamanan penumpang dengan menaati aturan pelayaran. ”Jangan mengambil risiko yang mengancam keselamatan,” kata Menhub.

Pada masa Lebaran tahun ini, jumlah penumpang angkutan laut diprediksi mengalami peningkatan hingga 10 persen dari tahun lalu, atau mencapai hingga 1.118.731 orang. Sementara ketersediaan kapasitas kapal yang ada hingga tiga kali lipat dari jumlah penumpang, yaitu sebesar 3.094.964 orang. Total 722 unit kapal yang disiapkan itu belum termasuk kapal cadangan. (DIP)