Selain jumlah x-ray yang terbatas, rendahnya kedisiplinan jemaah terhadap ketentuan barang bawaan juga kian memperparah kondisi. Dari lima penerbangan yang dijadwalkan, delay terlama dialami pesawat dengan nomor penerbangan adalah GA 7976. Menurut jadwal, pesawat yang membawa sebanyak 425 jemaah menuju Jakarta itu mengudara (take-off) pada pukul 15.15 waktu setempat. Namun, akibat hambatan tersebut pesawat baru lepas landas pada pukul 16.34 watu setempat, atau terlambat hampir 1,5 jam.

”Karena, dari dua x-ray yang ada, cuma satu yang difungsikan. Akibatnya, proses pemeriksaan menjadi lebih lama. Sudah begitu, jemaah juga masih banyak yang tidak mematuhi aturan,” ujar Juru Bicara Garuda Indonesia di Jeddah, Hotma Siregar. Aturan-aturan yang dilanggar jemaah tersebut, antara lain masih ditemukannya jemaah yang membawa barang bawaan melebihi batas maksimum 7 kg hingga air zam zam ke atas pesawat.

Selain itu, tidak sedikit pula jemaah yang kedapatan oleh petugas x-ray di bandara membawa benda-benda yang masuk dalam kategori barang berbahaya (dangerous goods) di dalam tasnya. Di antaranya gunting, korek api, pisau cukur, dan sejenisnya. Antrean panjang di depan pintu pemeriksaan itu pun tak terelakan, karena proses pemindaian harus diulang setelah benda-benda yang dicurigai di kuras petugas.

Untuk mempercepat proses pemeriksaan, petugas pun terpaksa melakukan sweeping terhadap seluruh barang bawaan jemaah dan menyitanya. Menurut Hotma, hampir 90 persen jemaah mengabaikan ketentuan yang menjadi bagian dari aturan keselamatan penrbangan haji ini.
”Seluruh barang-barang hasil sweeping kita serahkan kepada pihak penyelenggara ke lokasi city check in Garuda, di Madinatul Hujjaj, untuk dikirim terpisah kepada pemiliknya melalui penerbangan lain,” ujarnya.

Pada hari kedua pemulangan jemaah ONH Plus kemarin, total jemaah yang diangkut Garuda mencapai 2020 orang.  Sedangkan pada hari pemulangan pertama, Rabu (11/12), terangkut sebanyak 494 jemaah melalui dua penerbangan. Dengan demikian, total jemaah yang dipulangkan hingga penerbangan terakhir pukul 20.30 waktu setempat, mencapai 2514 orang.
Sementara pada pemulangan hari ketiga, Jumat (13/12), jemaah ONH Plus yang akan diterbangkan Garuda ke tanah air sebanyak 1.578 orang melalui empat penerbangan mulai pukul 00.30-20.30 waktu setempat. Yaitu GA 7995 yang mengangkut 361 jemaah, GA 7997 (367 jemaah), GA 985 (425 jemaah), dan GA 981 (425 jemaah).

”Kami mengimbau, tidak hanya kepada para jemaah tetapi juga pihak penyelenggara untuk mematuhi aturan tentang barang bawaan ini.  Karena ini bukan keinginan Garuda semata, tetapi sesuai dengan aturan keselamatan penerbangan internasional yang dikeluarkan IATA,” pungkasnya. Sehari sebelumnya, imbuh Hotma, ada jemaah mengamuk dan melempar tasnya keluar pesawat akibat tidak terima ditegur pramugari. ”Barangnya terlalu besar sehingga tidak bisa masuk head rack (bagasi kabin pesawat). Pramugari pantas dong menegur, tetapi yang bersangkutan tidak terima dan malah membuang tasnya keluar pesawat. Akhirnya, barang itu kita simpan di cabin crew,” terang Hotma. (DIP)