Rasa optimisme Wapres tersebut didasarkan kenyataan progress pembangunan Bandara Kualanamu saat ini telah mencapai 15 % , lebih tinggi daripada target yang seharusnya sebesar 8 %. "Yang susah dan lama itu (pekerjaan) penimbunannya, harus dari laut (yang sebanyak) tiga juta kubik, bagaimana coba dibayangin itu", kata Wapres menjawab pertanyaan wartawan di lokasi proyek. Jika telah siap operasi pada Oktober 2009 nantinya Bandara Kualanamu akan memiliki run way sepanjang 3000 meter, bangunan terminal seluas 86. 000. M2 dengan kapasitas 8 juta penumpang per tahun serta fasilitas penunjang lainnya. Sementara untuk akses menuju bandara nantinya akan didukung dengan beberapa alternative yaitu jalan tol Lubuk Pakam Barat – Bandara (6km), jalan non tol Kayu Besar – Bandara (14,75 km), serta jalur kereta api dari Stasiun Aras Kabu menuju bandara sepanjang 3 km.

Bandara Kualanamu merupakan bandara yang dibangun untuk menggantikan Bandara Polonia Medan yang sudah tidak memadai lagi baik dari aspek keselamatan maupun untuk melayani perkembangan kebutuhan yang ada saat ini. Bandara Kualanamu dibangun dengan pembiayaan dari APBN dan dana dari PT (Persero) Angkasa Pura II yang diperoleh dari modal dan pinjaman bank. Dana yang dibutuhkan dari APBN sebesar kurang lebih 2,1 trilyun rupiah sementara dana dari PT (Persero) Angkasa Pura II sebesar 1,4 trilyun rupiah. Dana dari APBN akan diperuntukkan bagi pembiayaan sektor publik seperti pembebasan tanah, pekerjaan tanah (penimbunan tanah) sistem navigasi, landasan, bangunan public utilities. Sementara itu dana dari PT (Persero)

Angkasa Pura II diperuntukkan untuk pembiayaan sektor privat seperti terminal penumpang (arsitektur dan pekerjaan kontruksi), perlengkapan terminal penumpang, bangunan pendukung seperti jalan, terminal kargo dan perkantoran serta suplai listrik, telepon dan air.

Dalam kunjungan kerja ke Sumatera Utara kali ini Wapres Jusuf Kalla didamping Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, Menteri Negara BUMN Sofyan Jalil, Menteri PU Djoko Kirmantoro, Gubernur Sumatera Utara, Dirjen Perhubungan Udara Budhi M. Suyitno, Direksi PT (Persero) Angkasa Pura II dan Direksi PT Waskita Karya. Selain meninjau lokasi pembangunan Bandara Kualanamu, Wapres dan rombongan juga meninjau Pelabuhan dan Terminal Peti Kemas Belawan. Kepada segenap jajaran PT (Persero) Pelindo I sebagai pengelola Pelabuhan Belawan, Wapres menekankan perlunya optimalisasi dalam perencanaan dan pengelolaan bisnis kepelabuhanan sehingga diharapkan PT (Persero) Pelindo I dapat meningkatkan keuntungan sekaligus memberikan sumbangan pada pertumbuhan perekonomian di Medan dan sekitarnya. (BRD)