Sejak karam pada peristiwa tabarakan dengan kapal Harapan Jaya, Kamis 5 Maret 2009 lalu, pencarian hingga hari ini memasuki hari ketujuh. ”Berdasarkan rapat, kami sepakat pencarian akan diperpanjang dua hari lagi," jelas Kepala Tim SAR Dadang Arkuni, kepada wartawan, Rabu (11/3).

Dengan demikian, proses pencarian korban masih akan berlangsung hingga Jumat (13/3) mendatang. Perpanjangan itu sendiri didasari pada analisa Tim SAR gabungan yang masih menyakini masih adanya korban yang masih berada di dalam kapal KM Rimba yang karam itu.

Dalam pencarian lanjutan tersebut, tim akan melakukan pemotongan pada bagian badan kapal. Hal tersebut untuk memudahkan pelaksanaan evakuasi korban, karena jika melewati tangga dan ruang sempit di dalam kapal, waktu yang dibutuhkan untuk mengevakuasi akan jauh lebih lama.

Hingga saat ini, dari tujuh korban KM Rimba Tiga, sudah tiga dari korban hilang yang berhasil dievakuasi dan diidentifikasi. Masih ada satu korban yang sudah diketahui lokasi dan masih dalam proses evakuasi tim penyelam.

Ketiga korban tersebut ditemukan tewas terjebak dalam kamar mesin kapal yang tenggelam di kedalaman 30 meter tersebut. Dadang menjelaskan, dari ketiga korban tersebut baru satu yang berhasil dievakuasi. Proses evakuasi dua korban lain terpaksa dihentikan lantaran kondisi alam yang semakin buruk. Para penyelam tak mau mengambil risiko karena gelombang semakin tinggi dan angin juga sangat kencang. Karena alasan itulah waktu penyelamatan pun diperpanjang.

Selain kondisi alam yang tak bersahabat, para penyelam juga menemui kendala teknis di dalam bangkai kapal. Penyelaman di dalam bangkai kapal terhalang banyaknya barang yang ikut karam dan banyak pintu kamar yang terkunci.

Menurut Dadang, aktivitas pencarian korban itu melibatkan sekitar 80 penyelam yang bekerja dengan sistem shift (bergantian) selama 24 jam. Sekali menyelam, kata Dadang, sedikitnya dilibatkan lima orang personel dengan waktu penyelamatan rata-rata 30-an menit. (DIP)