Dalam sambutan pembukaannya Menhub menyampaikan, "Keselamatan transportasi merupakan tanggung jawab kita bersama. Kami mengundang anak-anak semua serta para hadirin adalah untuk bersama-sama menciptakan kondisi transportasi yang lebih baik di masa-masa mendatang. Namun, yang lebih penting daripada itu adalah kita yang telah menanamkan nilai-nilai tersebut hendaknya memberikan pula contoh yang baik kepada anak-anak kita yang kita cintai ini dan masyarakat pada umumnya. Kita berharap dapat terus menjaga kontinuitas acara seperti ini sehingga etika, sikap, dan disiplin bertransportasi dapat benar-benar terwujud pada masa-masa yang akan datang".

Sebagaimana diketahui bahwa kecelakaan lalu lintas, seperti dilansir oleh The Lancet, sebuah jurnal medis terkemuka dunia, kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab kematian nomor satu bagi kelompok usia muda berumur antara 15 sampai 19 tahun dan penyebab kematian nomor dua bagi kelompok usia 10 sampai 14 tahun dan 20 sampai 24 tahun.

Oleh karena itu, Departemen Perhubungan membidik anak-anak dari Taman Kanak-Kanak sampai Sekolah Dasar hadir guna mengikuti berbagai kegiatan dan pengenalan terhadap rambu-rambu lalu lintas, memahami, dan bagaimana bersikap, beretika, dan bertransportasi yang baik dari usia dini untuk keselamatan dan kenyamanan bersama.

Data Kepolisian RI menyatakan bahwa kematian akibat kecelakaan jalan di Indonesia sebanyak 11.000 jiwa per tahunnya. Suatu jumlah yang sangat besar. Belum lagi jika dihitung kerugian materi yang ditimbulkan. Saat ini pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia sangat tinggi. Pertumbuhan tersebut, di satu sisi merupakan salah satu indikator kemajuan ekonomi nasional, namun di sisi lain memunculkan permasalahan baru karena terjadi pula peningkatan jumlah pengendara usia muda yang belum menguasai secara penuh kepribadian, emosi, dan kendaraan yang dikendarainya. (SYAM)