”Dari total dana tersebut, Rp1,3 triliun akan kita gunakan untuk membangun terminal. Sedangkan sisanya untuk membangun sarana penunjang,” jelas Direktur Utama PT AP I Bambang Darwoto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (17/11).



Pada saatnya nanti, jelas Bambang, pihaknya akan membongkar total terminal domestik bandara dengan pergerakan penumpang luar negeri terbesar di Indonesia tersebut. ”Setelah jadi, terminal baru itu akan kita jadikan terminal internasional. Sekarang luasnya 10.905 meter persegi, nanti akan diperluas menjadi 74.500,” kata Bambang. Penggarapan terminal ini direncakanan akan dimulai Juni 2009 hingga Juni 2011.

Sementara untuk menampung pergerakan penumpang domestik, PT AP I akan mengalihfungsikan terminal internasional yang ada saat ini sebagai terminal domestik. Luas terminal tersebut mencapai 63.246 meter persegi.


Saat ini, lanjut Bambang, existing terminal internasional Bandara Ngurah Rai mampu menampung 7,6 juta penumpang per tahun. ”Setelah dibangun nanti, ditargetkan akan mampu menampung 12,6juta penumpang per tahun,” kata dia.


Selain merombak terminal, PT AP I juga juga akan membangun fasilitas pendukung sebagai pelengkap. Antara lain membangun gedung parkir, pembuatan apron seluas 56.000 meter persegi, pembuatan fly over (drop off zone), pembuatan jembatan penghubung ke terminal, pembuatan jalan dan toll gate, serta pembuatan sarana utilitas luar gedung.


Tak hanya itu, di areal Bandara Ngurah Rai juga direncanakan bakal dibangun area komersial area seperti mall. ”Kita harapkan, Ngurah Rai bisa seperti Bandara Changi, Singapura. Pembangunannya kami akan tawarkan kepada pihak swasta. Total dana pembangunan Ngurah Rai antara Rp2,5 sampai 3 triliun,” ujarnya.

Sementara itu, saat ini PT AP I juga tengah melakukan pembangunan Bandara Lombok Baru di wilayah NTB seluas 538,8 hektare, dengan runway berukuran 45x2.750 meter. Luas terminal domestik yang disiapkan di bandara 11.500 meter persegi, dan internasional 6.000 meter persegi. ”Untuk arena parkirnya kamis sediakan lahan seluas 17.500 meter persegi,” sambung Bambang.



Proyek pembangunan Lombok Baru telah berlangsung sejak Juli 2006. September tahun depan, proyek pembangunan bandara senilai Rp665,219 miliar ini ditargetkan rampung. ”Dananya hasil patungan. Dari kami sebesar 515 miliar, Pemprov NTB Rp110 miliar dan Pemda Lombok Tengah Rp40 miliar,” jelas Bambang.


Selain itu, AP I juga sedang merampungkan pengembangan Bandara Adi Sumarmo, Solo, yang ditargetkan rampung Januari 2009. Total dana yang disiapkan untuk proyek ini mencapai Rp121 miliar. Pengembangan yang dilakukan meliputi penambahan panjang runway menjadi 2.650 meter, luas terminal 2.192 meter persegi dan area parkir 35.800 meter persegi. Bandara ini diorientasikan mampu menampung 2.107 juta pergerakan penumpang dalam setahun.


”Saat ini kami juga tengah melakukan persiapan untuk melakukan penyempurnaan Bandara Hasanuddin Makassar, tahun depan. Kami akan siapkan dana tambahan untuk itu sekitar Rp50 miliar,” pungkas Bambang.
(DIP)