"Kalau AOC-nya sudah keluar dan persyaratan lainnya sudah dipenuhi, bukan hanya AOC, tetapi juga pesawat dan izin rute, serta jaminan keselamatan, silakan saja terbang. Tetapi kalau persyaratannya belum lengkap belum terpenuhi, yang pasti tidak akan diizinkan," ujar Bambang. Di sisi lain, imbuh Bambang, Lorena Air juga tampaknya masih harus menunggu dikeluarkannya revisi Surat Keputusan Menteri Perhubungan (KM) 81/2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara. "Tunggu revisi KM keluar dulu," imbuhnya.

Maskapai Penerbangan Lorena Air menyatakan akan memulai penerbangan perdananya pada 6 Juni mendatang. Rute perdana yang akan dijajaki maskapai baru ini adalah Jakarta-Surabaya pergi pulang (pp), sebanyak empat kali per hari. Keputusan untuk memulai penerbangan tersebut secara resmi diumumkan manajemen Lorena Air di Jakarta, Jumat (9/5). Pihak manajemen Lorena Air terlihat optimis bahwa Departemen Perhubungan selaku regulator akan mengeluarkan izin terbangnya sebelum penerbangan perdana itu dilaksanakan.

"Air Operator Certificate dua pesawat Boeing 737-300 kami akan terbit akhir Mei," kata CEO PT Eka Sari Lorena Airlines (Lorena Air) Eka Sari Lorena Surbakti kepada wartawan, dalam jumpa pers Launching Lorena Air tersebut. Dijelaskan, pihaknya akan menerapkan penerbangan pelayanan penuh (full service), dengan mengkonfigurasi pesawatnya dengan 12 kursi kelas bisnis dan 106 kursi kelas ekonomi, dengan jarak kursi nyaman.

Eka menegaskan, Lorena akan menawarkan tarif lebih rendah dari Garuda Indonesia, oprator penerbangan yang juga menerapkan pelayanan penuh. Tarif promo kelas ekonomi Jakarta - Surabaya ditawarkan mulai Rp560.000 (net) dengan harga dasar Rp308.000, sedangkan tarif premium Rp1,4 juta (kelas bisnis) dengan harga dasar Rp1,14 juta.

Eka Sari menambahkan, untuk mengurusi perawatan pesawatnya, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Malaysia Airlines (MAS) Engineering & Maintenance. Kerja sama dengan MAS Engineering tersebut telah dimulai sejak 5 Desember 2007, senilai kontrak USD 48 juta untuk maintenance, repair and overhaul (MRO) enam pesawat Boeing seri 737. (DIP/BRD)