"Australia mengembangkan paket tersebut dalam kerjasama yang intensif dengan Indonesia. Kami menyadari pentingnya kerjasama antara RI dan Australia untuk menangani hal-hal yang merupakan prioritas keselamatan," kata Vaile.

Selama ini berbagai lembaga di Australia telah bekerjasama dengan Indonesia melalui berbagai cara, dan paket kerjasama yang akan dilakukan berdasarkan kerjasama yang telah ada. Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) secara intensif telah bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia termasuk pada saat terjadinya musibah pesawat Garuda di Yogyakarta tanggal 7 Maret yang lalu. Program yang disampaikan pihak Australia akan memperluas kerjasama di bidang keselamatan penerbangan dan pelayaran yang telah dilakukan sebelumnya.

Prioritas akan diberikan untuk peningkatan SDM khususnya dalam rangka meningkatkan kemampuan para regulator keselamatan transportasi, manajer, penyidik dan penyedia layanan jasa lalu lintas udara. Kajian keselamatan transportasi yang baru-baru ini dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia dan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) akan digunakan untuk mengembangkan program kerja menyeluruh, dan akan ditindaklanjuti dengan pelatihan-pelatihan bersama yang akan diselenggarakan pada bulan-bulan mendatang.

Vaile menekankan bahwa Australia berkeinginan untuk bekerjasama secara kooperatif dengan Indonesia secara berkesinambungan. "Ini bukan merupakan perbaikan singkat, melainkan suatu program yang terkoordinasi untuk menangani issu-issu yang penting bagi kedua negara. Pemerintah Australia dengan senang hati menyediakan bantuan praktis tersebut dan mengharapkan dapat segera merealisasikan kerjasama tersebut."

Rencana kerja sama tersebut telah dikemukakan dalam beberapa pertemuan antara Dubes Australia dengan Menteri Perhubungan, Hatta Rajasa. Menhub menyambut baik rencana kerja sama yang akan dilakukan. Hal ini akan semakin mendorong upaya meningkatkan keselamatan transportasi di Indonesia yang saat ini tengah gencar dilakukan oleh Departemen Perhubungan.

Sebelumnya, kerjasama dalam bentuk pelatihan keselamatan transportasi semacam ini juga pernah dilakukan antara Australia dengan Indonesia, antara lain:

  1. Accident Investigation Course yang diselenggarakan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dengan mendatangkan tenaga pengajar dari Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) pada tanggal 26 – 30 Juni 2006 di Jakarta.
  2. Human Factors Training yang diikuti oleh tim investigator KNKT di Australia pada bulan November 2006. (rd)