Menanggapi pernyataan Menhub tersebut, Direktur Utama PT. KA, Ronny Wahyudi mengatakan bahwa pihaknya tetap mengharapkan kenaikan tarif KA ekonomi. Menurutnya, kenaikan tarif tersebut diusulkan dengan harapan agar dapat meningkatkan pelayanan PT. KA, khususnya dalam hal pengadaan gerbong dan lokomotif baru. Dia menegaskan bahwa PT. KA tidak mungkin dapat bertahan dengan tarif saat ini yang 70-80 persen di bawah biaya produksi, sehingga akan sangat relevan untuk menaikkan tarif KA mengingat tarif KA yang berlaku sekarang ini sudah 4 (empat) tahun terakhir tidak pernah naik. Untuk diketahui, tarif KRL ekonomi jarak jauh akan meningkat sekitar 20-30 persen, dan tarif KRL ekonomi jurusan Jabodetabek seperti KRL jurusan Jakarta-Bekasi yang saat ini sebesar Rp. 1500 akan naik sekitar 45 persen menjadi Rp. 4000-Rp.5000. Namun, lanjut Ronny, PT. KA berjanji bahwa kenaikan tarif ini juga akan diikuti dengan kompensasi kenyamanan gerbong ekonomi yang ber-AC, stasiun yang steril dan sistem tiket yang menggunakan sistem elektronik. (RD/Brd)